Sukses

Jurnalis Ersa Siregar Meninggal Saat Baku Tembak TNI Vs GAM, 29 Desember 2003

Tepat pada 17 tahun lalu, 29 Desember 2003, dunia pers Tanah Air berduka atas berpulangnya jurnalis Ersa Siregar.

Liputan6.com, Jakarta - Tepat pada 17 tahun lalu, 29 Desember 2003, dunia pers Tanah Air berduka atas berpulangnya jurnalis Ersa Siregar. Berita kematiannya menjadi mimpi buruk bagi pers Indonesia. Leher dan dadanya tertembus peluru saat baku tembak TNI dan milisi Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Peluru pertama menembus leher hingga tangan kanannya, dan peluru kedua menembus dada hingga punggung Ersa.

Saat itu Ersa menjadi sandera GAM. Ersa diculik oleh GAM sejak 29 Juni 2003. Mobil yang ditumpangi Ersa saat meliput di daerah konflik dari Langsa menuju Lhokseumawe, disabotase dan ditawan oleh GAM.

Ersa saat itu mengantongi identitas sebagai jurnalis RCTI bersama juru kamera Ferry Santoro, dan sopirnya Rahmatsyah. Namun, mobil yang juga berisi dua warga sipil, Safrida dan Soraya tidak kunjung pulang di hari itu.

Laporan orang hilang akhirnya disiarkan pada 1 Juli 2003. Ersa dan semua yang berada di mobil tersebut menjadi fokus perhatian karena diduga diculik kelompok GAM.

Dugaan tersebut akhirnya terbukti, 2 Juli 2003, usai juru bicara GAM membenarkan bahwa Ersa dan semua yang berada di dalam mobil tersebut menjadi sandera kelompok Ishak Daud, Panglima GAM tertinggi di Aceh Timur.

Sehari setelah informasi tersebut, Ersa Siregar akhirnya diberi kesempatan untuk menghubungi tim liputannya. Mengutip buku yang bersumber dari pengalaman Ferry Santoro, Antara Hidup dan Mati: 325 Hari Bersama GAM yang dicetak tahun 2006, dia menuturkan bahwa Ersa menyampaikan kabar kepada redaksi dan menitipkan salam kepada keluarga, jika dia dalam keadaan baik.

Usaha membebaskan Ersa dan seluruh sandera berjalan alot. GAM terus membawa mereka berpindah-pindah tanpa diketahui. Jual beli negosiasi antara GAM dan TNI belum menemukan titik temu. Namun, dalam keterangan pers diberikan Ishak, bahwa para sandera dipastikan aman tanpa kekurangan apa pun.

Kala itu Ishak memberi syarat, GAM meminta gencatan senjata selama dua hari di tempat pembebasan sandera. Kendati TNI tidak sepakat dan meminta mereka dilepas untuk dijemput langsung, tanpa adanya kontak dengan GAM.

GAM memberi sinyal pada 17 Desember 2003, dengan melepaskan Rahmatsyah. Atas insiden tersebut, secercah harapan timbul bagi Ersa Siregar dan tiga sandera lain.

10 hari setelahnya, Ishak kembali menawarkan syarat yang sama untuk membebaskan sandera. Kendati, tawaran tersebut tak kunjung mempertemukan kata sepakat dengan TNI.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Saat Tertembak

Baku tembak antara keduanya akhirnya pecah di Desa Kuala Manihan, Simpang Ulim, Aceh Timur, 29 Desember 2003. Ersa tertembak, dua peluru yang menembus badannya tak terelakkan.

Kepala Staf TNI AD (KSAD) saat itu, Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu mengakui bahwa situasi sangat sulit. Peluru dilepaskan anggotanya tidak dapat mengelak tubuh Ersa.

"Peluru enggak bisa melihat mana yang salah dan benar. Jadi jangan diputar balik. Itulah resiko yang harus dihadapi setiap wartawan perang. Resikonya pelor. Kalau enggak mau tertembak, ya tak usah jadi wartawan perang," kata Ryamizard Selasa, 30 Desember 2003.

Pemimpin Redaksi RCTI saat itu, Derek Manangka, membenarkan kabar kematian Ersa. Jenazah lelaki kelahiran Brastagi, Sumatra Utara, 4 Desember 1951, itu diterbangkan ke Jakarta.

Menurut Derek, semua proses pengiriman mayat suami Tuty Komala Bintang br Hasibuan ini akan ditangani langsung pihak TNI.

Ersa meninggalkan rekam jejak abadi sebagai jurnalis yang berdedikasi. Selamat jalan Bang Ersa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.