Sukses

IDI Minta Keamanan Vaksin Dibuktikan Sebelum Vaksinasi Covid-19

Adib juga meminta tahapan pengujian efikasi, safety dan imunogenisitas vaksin covid-19 Sinovac dilakukan secara transparan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech. Vaksin buatan China itu tiba di Tanah Air pada Minggu, 6 Desember 2020.

Vaksin tahap pertama ini rencananya akan diberikan terlebih dahulu kepada tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan. Tenaga kesehatan dianggap paling berisiko terpapar Covid-19 karena berhadapan langsung dengan pasien Covid-19.

Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Muhammad Adib meminta pemerintah membuktikan efikasi, safety (keamanan) dan imunogenisitas vaksin tersebut sebelum disuntikkan kepada tenaga kesehatan maupun masyarakat.

"Pada saat kita akan ada pelaksanaan vaksinasi maka informasi terkait vaksin terutama terkait dengan efikasi, safety, imunogenisitas itu benar-benar memang bisa dibuktikan," katanya saat dihubungi merdeka.com, Kamis (10/12).

Adib juga meminta tahapan pengujian efikasi, safety dan imunogenisitas vaksin Sinovac dilakukan secara transparan. Pemerintah harus menyampaikan informasi tahapan pengujian tersebut secara gamblang kepada publik.

"Karena itu menjadi dasar yang harus dipegang pada saat ini sehingga memang bisa digunakan baik untuk tenaga kesehatan atau masyarakat juga," tegasnya.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alokasikan 568 Botol Vaksin

Bio Farma sebagai induk holding BUMN Farmasi telah mengalokasikan 568 botol atau vial vaksin Covid-19 Sinovac untuk dilakukan pengujian mutu bersama-sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Total vaksin yang kami terima pada Minggu (6/12) sebanyak 1.200.568 vial, di mana sebanyak 568 vial akan dialokasikan untuk dilakukan pengujian mutu yang akan dilakukan bersama oleh Bio Farma maupun BPOM," ujar Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, dalam konferensi pers daring di Jakarta, Selasa 8/12).

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.