Sukses

Kekeringan, 6 Kecamatan di Kabupaten Bogor Alami Krisis Air Bersih

Untuk penanganan daerah rawan kekeringan, BPBD Kabupaten Bogor melakukan kegiatan pengedropan air untuk membantu warga masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih.

Liputan6.com, Bogor - Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan. Status tersebut berlaku sejak 4 Agustus hingga 31 Oktober 2020.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat ada 16 desa dari enam kecamatan yang kesulitan mendapatkan air bersih.

Wilayah kecamatan yang mengalami kekeringan antara lain, Kecamatan Citeureup, Kecamatan Cariu, Kecamatan Jonggol, Kecamatan Jasinga, Kecamatan Tenjo, dan Kecamatan Cigudeg.

Kepala BPBD Kabupaten Bogor Yani Hasan mengatakan, penetapan status siaga ini dilandasi oleh perubahan iklim dan cuaca di Kabupaten Bogor yang mengakibatkan pergeseran musim kemarau sehingga terjadi kekeringan di sejumlah wilayah.

"Di beberapa wilayah ada yang mengalami kekeringan akibat kemarau. Sumur dan mata air yang menjadi sumber utama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sudah kering," ujar Hasan, Rabu (2/9/2020).

Untuk penanganan daerah rawan kekeringan, BPBD Kabupaten Bogor telah melakukan kegiatan pengedropan air untuk membantu warga masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih akibat musim kemarau itu.

Sampai saat ini, BPBD mencatat dari enam kecamatan tersebut, lebih dari 3.800 KK terdampak kekeringan dengan 124.000 liter air bersih telah disalurkan ke titik lokasi.

"Tiap hari kita suplai air bersih ke desa-desa yang membutuhkan air untuk kebutuhan sehari-hari," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lahan pertanian mulai mengering

Bahkan untuk di Kecamatan Jasinga, BPBD menyiagakan satu unit truk tangki untuk mendistribusikan air ke beberapa desa di wilayah kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Lebak, Banten itu. Air bersih diambil dari sumur bor yang dibangun Kementerian PUPR.

"Di sana ada sumur bor, jadi kita ambil air bersih dari sana. Kalau tiap hari kita drop dari Cibinong kan ga mungkin, jaraknya sangat jauh," terangnya.

Untuk dapat mencukupi kebutuhan air bersih bagi warga di daerah kekeringan, BPBD seperti pengalaman tahun lalu bekerja sama dengan menggandeng pengelola CSR (corporate social responsibility) maupun institusi dan lembaga di Kabupaten Bogor.

Musim kemarau juga mulai berdampak buruk bagi sektor pertanian dan perkebunan. Tanaman terganggu akibat saluran irigasi mengering. Keadaan ini dapat mengancam produksi pangan dan hasil perkebunan.

Salah satu daerah pertanian yang mulai mengalami kekeringan yaitu Kecamatan Cariu. Hal itu disebabkan saluran irigasi mengering karena debit air di hulu menyusut akibat musim kemarau.

"Di Kecamatan Cariu yang melaporkan lahan pertanian mulai kekeringan karena saluran irigasinya menyusut," paparnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.