Sukses

Jokowi: Pemerintah Tidak Melarang Warga Beribadah

Menurut Jokowi, pemerintah justru mendorong agar setiap umat beragama meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan, pemerintah tidak melarang masyarakat untuk beribadah selama masa pandemi virus Corona (Covid-19). Jokowi meminta agar hal tersebut disosialisasikan ke masyarakat.

"Saya minta betul betul dijelaskan, diberikan pemahaman, disosialisasikan bahwa pemerintah tidak melarang untuk beribadah," jelas Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Selasa (19/5/2020).

Menurut dia, pemerintah justru mendorong agar setiap umat beragama meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadahnya. Jokowi menjelaskan selama ini pemerintah hanya mengimbau masyarakat beribadah di rumah di tengah pandemi Corona.

"Yang kita imbau, yang kita atur adalah peribadatannya, dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan dan anjuran beribadah di rumah yang bisa dilakukan bersama-sama," ucap Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kurangi aktivitas di luar rumah

Seperti diketahui, Jokowi meminta masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah selama masa pandemi virus Corona. Dia meminta masyarakat untuk belajar, bekerja, dan beribadah dari rumah, sejak penyebaran virus corona semakin meluas di Indonesia.

Hal itu guna menekan angka penyebaran virus corona di tanah air. Bahkan, salat Jumat pun kini ditiadakan untuk mencegah virus asal Wuhan, China ini.

Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi juga menyarankan agar umat Islam melaksanakan salat Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah di rumah masing-masing.

"Saya imbau umat Islam menjalankan Salat Id di rumah bersama keluarga inti. Ini bagian dari empati dan komitmen kita sebagai umat beragama, dalam penanganan Covid-19," pesan Menag Fachrul lewat siaran pers diterima, Rabu (13/5/2020).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.