Sukses

Gandeng Rumah Sakit Swasta, Pemprov DKI Akan Tambah RS Rujukan Covid-19

Rumah sakit swasta yang akan diminta bantuan antara lain, Mayapada Group, Siloam Group, hingga Hermina Group.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menambah jumlah rumah sakit rujukan untuk penanganan virus corona atau Covid-19. Dalam waktu dekat, pemerintah akan membicarakannya dengan pimpinan grup rumah sakit swasta di Jakarta.

"Besok kami akan bertemu pimpinan-pimpinan grup besar rumah sakit," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Weningtyas di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (17/3/2020).

Rumah sakit yang ditarget adalah Mayapada Group, Siloam Group, hingga Hermina Group. Dalam pertempuran itu, kata Weningtyas, juga akan membahas mengenai penambahan jumlah tempat tidur untuk merawat pasien dalam pengawasan (PDP) dan yang dinyatakan positif Covid-19.

"Kami akan siapkan 500 bed kedua. 500 bed tersebut sedang kami inventarisasi," ucapnya.

Selain RS swasta, Pemprov DKI juga telah menambah tiga rumah sakit rujukan di Jakarta. Di antaranya yakni Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Rumah Sakit Pelni, dan RSUD Tarakan.

"Saat ini telah dapat berjalan sekitar 300 tempat tidur lagi tambahan, di mana telah dapat menerima pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien positif Covid-19," jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

172 Kasus Positif Covid-19

Sementara itu, Jumlah pasien positif virus Corona atau Covid-19 di Indonesia bertambah menjadi 172 orang per Selasa (17/3/2020) pukul 15.45 WIB. Pasien positif terbanyak berasal dari wilayah DKI Jakarta.

"Penambahan terbanyak dari DKI Jakarta, kemudian dari Jatim (jawa Timur), kemudian dari Jateng (Jawa Tengah), dan dari Kepri (Kepulauan Riau)," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (17/3/2020).

Yurianto memaklumi jumlah pasien positif terbanyak berada di Jakarta, mengingat tingginya mobilitas warganya yang memungkinkan potensi penyebaran lebih besar.

"Dari 172, kasus terbanyak di DKI. Kita akui pintu gerbang masuk negara di DKI cukup besar," katanya.

Dia juga menjelaskan, beberapa penambahan pasien Covid-19 adalah hasil dari tracing yang dilakukan jajaran Dinas Kesehatan setempat seta berkoordinasi dengan kepolisian.

"Kami bersyukur bahwa cukup banyak yang bisa didapatkan," kata Yurianto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.