Sukses

Bertemu Presiden Armenia, Jokowi Minta Akses Bebas Visa untuk WNI

Sarkissian pun menyambut baik permintaaan Jokowi tersebut. Dia menyampaikan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjutinya.

Liputan6.com, Jakarta - Di sela kunjungan kerjanya ke Abu Dhabi Uni Emirate Arab (UEA), Presiden Jokowi menyempatkan bertemu dengan Presiden Armenia Armen Sarkissian, Senin 13 Januari 2020. Dalam pertemuan bilateral itu, Jokowi meminta agar  Armenia memberikan akses bebas visa untuk Indonesia.

"Indonesia telah memberikan bebas visa untuk rakyat Armenia. Saya meminta pertimbangan agar Armenia juga dapat memberikan bebas visa bagi Indonesia. Saya yakin ini dapat mendekatkan hubungan people to people antara Indonesia dan Armenia," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Selasa (14/1/2020).

Sarkissian pun menyambut baik permintaaan Jokowi tersebut. Dia menyampaikan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjutinya. 

"Saya akan segera perintahkan pejabat yang berwenang untuk segera memproses bebas visa ini," ucap Sarkissian.

Selain akses bebas visa, Jokowi juga meminta agar kerja sama di bidang teknologi informasi (TI) dapat ditingkatkan dan menjadi salah satu prioritas kerja sama kedua negara. 

Terlebih, Jokowi mendengar industri teknologi informasi dan perusahaan rintisan berkembang cukup pesat di Armenia.

"Industri start-up dan inovasi juga sedang berkembang di Indonesia dan masuk dalam 10 negara dengan jumlah unicorn terbanyak di dunia," ujar mantan Walikota Solo itu.

"Tentu saja kami bersedia bekerja sama dengan Indonesia di bidang teknologi informasi. Bahkan pendidikan di kami telah berbasis teknologi informasi," sahut Presiden Sarkissian.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perdagangan Bebas

Jokowi juga meminta agar Armenia memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Ekonomi Eurasia (Eurasian Economic Union). 

"Free Trade Agreement ini sangat penting untuk memanfaatkan pasar besar Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia yang berjumlah sekitar 450 juta," tutur dia. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan bahwa pada Oktober tahun lalu Indonesia dan Komisi Ekonomi Eurasia telah menandatangani Memorandum of Cooperation(MoC) di Jakarta. 

"Ini langkah awal untuk memulai perundingan free trade agreement tersebut," pungkas Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.