Sukses

Profil Ahok, Eks Gubernur Jakarta Kini Jadi Komisaris Utama Pertamina

Sebelum masuk Pertamina, Ahok sempat menjabat kepala daerah di Jakarta dan Belitung Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok adalah mantan Gubernur DKI Jakarta baru saja ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Penunjukan ini diumumkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.

Sebelum masuk ke BUMN, pria asal Belitung Timur itu tercatat pernah menjadi Wakil Gubernur dan Gubernur DKI Jakarta. Ia juga pernah terpilih sebagai anggota DPR periode 2009-2014.

Ahok pertama kali menginjakkan kaki di Ibu Kota ketika melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA). Ia tercatat sebagai alumni Universitas Trisakti jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral dan berhasil mendapat gelar insinyur geologi (Sarjana Teknik Geologi) pada 1989.

Di tahun yang sama, Ahok pulang ke kampung halamannya dan mendirikan sebuah perusahaan bernama CV Panda yang bergerak dibidang kontraktor pertambangan PT Timah. Ia menjalani usaha ini selama dua tahun sampai ia menyadari hal ini tidak mampu mewujudkan visinya. Tujuannya terkendala modal dan tenaga manajemen profesional.

Alhasil, ia kembali ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu S2. Kali ini Ahok mengambil bidang manajemen keuangan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta.

Jerih payahnya mengenyam pendidikan di sekolah tinggi tersebut tidak sia-sia. Ia mendapatkan gelar Master in Bussiness Administration (MBA). Gelar tersebut membantu Ahok mendapatkan pekerjaan di PT Simaksindo Primadaya Jakarta.

Ia berkecimpung di dunia usaha sampai merasakah pahit manisnya di bidang itu. Pada 2003 Ahok mulai masuk ke dunia politik. Ia mengawali karir politik di Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB).

Kala itu, PPIB dipimpin Dr. Sjahrir. Pada Agustus 2005, Ahok sempat menjadi Bupati Belitung Timur. Karir politiknya kian moncer ketika ia terpilih sebagai anggota DPR periode 2009-2014. Ketika itu, Ahok berseragam Partai Golkar.

Pada 2012, Ahok digaet Partai Gerindra untuk bersanding dengan Jokowi sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

Dalam perjalanan karir politiknya, pada 2016 Ahok sempat tersandung kasus penistaan agama. Ia dibui selama dua tahun. Kini, pada 22 November 2019, Ahok resmi ditunjuk menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ahok Komisaris Utama Pertamina

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir secara resmi mengumumkan, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (persero).

Ahok akan didampingi Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai wakil komisaris utama.

"Insyaallah sudah putus dari Beliau, Pak Basuki akan jadi Komisaris Utama Pertamina. Akan didampingi Pak Wamen Budi Sadikin jadi wakil komisaris utama," kata Erick di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Sementara itu, Emma Sri Martini akan menjadi Direktur Keuangan Pertamina.

Emma sebelumnya adalah Dirut Telkomsel. Emma menggantikan Pahala N Marsury yang kini menjadi Dirut BTN. Sedangkan, mantan pimpinan KPK Chandra Hamzah menjadi Komisaris Utama BTN.

"Karena memang kan yang sebelumnya Pak Pahala, kan, ada tugas baru juga sebagai Dirut BTN dan Komut Pak Chandra Hamzah," jelas Erick soal jabatan Ahok dkk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.