Sukses

Khawatir Ada OTT Saat Kongres, Megawati Keluarkan Surat Edaran

Diakui Hasto, pihaknya tak mau kejadian saat kongres pada 2015 terulang kembali. Saat itu, seorang kader partai dipecat dengan tidak hormat.

Liputan6.com, Jakarta - Kongres V Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), mengusung tema untuk menjadi Partai Pelopor. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, memberikan arahan kader, salah satu kuncinya adalah menegakan disiplin.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Menurutnya, Megawati meminta kader agar bisa memberikan teladan.

Kata Hasto, walau ada banyak pihak yang mendengar apa yang disampaikan Megawati di hadapan para pengurus daerah partai yang hadir, namun secara tegas semua substansinya tertutup untuk media.

"Hanya tadi dikatakan Ibu Mega meminta agar seluruh kader benar-benar menunjukkan kedisiplinannya, menunjukkan keteladannya. Karena itulah tantangan yang diberikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri harus kami jabarkan dengan penuh disiplin, penuh kesadaran ideologis tetapi juga memberikan teladan di dalam kehidupan berpartai," kata Hasto dalam acara malam kebudayaan jelang kongres V, di Hotel Grand Inna Bali Beach Hotel, Sanur, Denpasar, Rabu (7/8/2019) malam.

Megawati menekankan kepada para kadernya bahwa sebagai partai pelopor berarti tidak hanya punya kesadaran ideologi, tapi juga sejarah perjuangan bangsa. Dan memiliki kedisplinan, tidak hanya dalam teori, namun juga dalam tindakan dan berbicara.

"Pendeknya menjadi teladan dalam etika dan moral ini tidak mudah. Tapi inilah yang harus dijawab oleh partai untuk benar-benar mampu hadir sebagai partai yang memberikan keteladanan dan memimpin pergerakan rakyat," katanya.

Hasto pun menyampaikan salah satu buktinya. Yakni surat perintah partai berisi instruksi kepada seluruh kader partai di struktur, eksekutif, legislatif di seluruh Indonesia, untuk tidak melakukan dan mencegah penyalahgunaan wewenang serta kekuasaan. Yaitu untuk melakukan korupsi dengan mengatasnamakan kongres V PDIP. Di surat itu tegas dinyatakan bahwa setiap yang melanggar akan langsung dipecat.

"Surat itu dikeluarkan pada 5 Agustus," ujar Hasto.

Diakui Hasto, pihaknya tak mau kejadian saat kongres pada 2015 terulang kembali. Saat itu, seorang kader partai dipecat dengan tidak hormat.

"Kami belajar pada kongres 2015 lalu dimana ada kader kami yang dipecat dengan tidak hormat. Pemecatan seketika ketika di dalam kongres ini melakukan perbuatan yang tidak terpuji," kata Hasto.

Dia tak menyebut siapa kader dimaksud. Namun penelusuran menunjukkan bahwa KPK pernah menangkap Adriansyah, saat itu masih menjabat legislator dari partai itu, akibat menerima suap korupsi. Penangkapannya dilakukan saat kongres partai sedang berlangsung, walau Adriansyah saat itu sedang di luar arena kongres.

"Kami menegaskan dana untuk kongres telah terpenuhi dengan gotong royong. Jangan mengatasnamakan kongres untuk keuntungan orang perorang. Kami melakukan pelarangan tersebut," tegas Hasto.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Megawati Kembali Jadi Ketum

Hasto Kristiyanto menyebut Megawati Soekarnoputri telah menjawab permintaan kader partai berlambang banteng moncong putih untuk kembali memimpin sebagai ketua umum. Permintaan tersebut telah disampaikan dalam forum resmi Konferensi Daerah di 34 Provinsi dan Konferensi Cabang di 514 kabupaten/kota.

"Tentang apakah isyarat ibu Megawati Soekarnoputri akan menjadi ketua umum kembali dan itu dijawab oleh ibu Mega tadi," kata Hasto di Hotel Inna Beach, Bali, Rabu (7/8/2019).

Kata Hasto, Megawati menjawab permintaan para kader untuk menjadi ketua umum dengan sebuah permohonan kembali. Megawati meminta kader menunjukkan kedisiplinan dan keteladanan terhadap berbagai persoalan rakyat.

"Karena itulah tantangan yang diberikan oleh ibu Megawati Soekarnoputri harus kami jabarkan dengan penuh disiplin, penuh kesadaran ideologis tetapi juga memberikan teladan di dalam kehidupan berpartai," tegasnya.

PDI Perjuangan menggelar Kongres V 8-10 Agustus di Bali. Di hari yang sama dengan pembukaan pada 8 Agustus, akan dilakukan pengukuhan ketua umum.

Malam sebelumnya, Rabu (7/8/2019), PDIP menggelar agenda pra-Kongres bertajuk malam kebudayaan. Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri hadir bersama putranya, Ketua DPP PDIP Muhammad Prananda Prabowo. Megawati memberikan pengarahan tertutup kepada para kader menjelang Kongres.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.