Sukses

Eks Jubir TKN: Jokowi Libatkan Ma'ruf Amin dan JK saat Susun Kabinet Baru

Hal itu menanggapi pernyataan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid yang menyatakan sewajarnya Jokowi melibatkan Ma'ruf Amin dalam menyusun kabinet.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi melibatkan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Wapres terpilih Ma'ruf Amin dalam penyusunan kabinet periode kedua. 

"Yang saya tahu Kiai Ma'ruf dan Pak Jusuf Kalla diajak untuk mendiskusikan dan membicarakan soal formula susunan kabinet yang akan datang," ujar Karding yang merupakan mantan jubir TKN saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (31/7/2019). 

Ini menanggapi pernyataan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid yang menyarankan agar Jokowi melibatkan Ma'ruf Amin dalam menyusun kabinet.

Karding menyebut orang yang berada di luar tidak perlu memberikan pernyataan yang tidak dia ketahui. Apalagi soal penyusunan kabinet.

"Sebaiknya teman-teman yang tidak mengerti masalah tidak bicara lah. Soal-soal kabinet apalagi berada di luar KIK itu tidak patut dan tidak baik," ucap Karding.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kata Hidayat Nur Wahid

Sebelumnya, Hidayat Nur Wahid menilai Jokowi dan Ma'ruf harusnya menyusun kabinet bersama. Keduanya terpilih dalam satu paket.

Menurutnya tidak dipungkiri Ma'ruf berperan untuk kemenangan Jokowi di periode kedua. Terutama kemenangan di Jawa Timur karena Nahdlatul Ulama (NU). 

"Tidak bisa dipungkiri Pak Ma'ruf punya andil signifikan dalam kemenangan Pak Jokowi. Kemenangan di Jatim dan Jateng ada komunitas NU yang sangat luar biasa, di situ ada Pak Ma'ruf Amin," ujar wakil ketua MPR itu.

Sebelumnya, Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin mengakui tidak terlibat dalam penyusunan nama calon menteri. Ma'ruf juga mengatakan, dia tidak memberikan masukan nama untuk ditaruh dalam kabinet kepada Presiden Jokowi.

"Saya? Enggak lah. Masa saya beri masukan," ujar Ma'ruf ditemui di kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2019). 

Ma'ruf Amin mengatakan, yang berhak memberikan masukan adalah partai politik. Sedangkan, Ma'ruf hanya menerima laporan dari Jokowi apabila sudah diseleksi.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.