Sukses

Komnas HAM Sesalkan Ada Korban Meninggal pada Kerusuhan 22 Mei

Meski begitu, Komnas HAM belum bisa memastikan ada pelanggaran HAM pada peristiwa ini.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mendatangi RS Tarakan, Jakarta Barat. Kedatangannya untuk memastikan jumlah korban terkait peristiwa aksi 22 Mei 2019.

"Jadi kita ingin cari keterangan lebih jauh, untuk kemudian kita akan cek lagi di RS lain, korban-korban dari peristiwa tanggal 22 ini. Kami ingin tahu apa yang sebetulnya terjadi," ujar Taufan di RS Tarakan, Jakarta Barat, Rabu (22/5/2019).

Menurut Taufan, RS Tarakan setidaknya menerima sekitar 130 korban akibat kerusuhan pada aksi 22 Mei. Dia juga sudah menerima kabar soal adanya dua korban meninggal di RS Tarakan.

"Yang jelas kita memang sangat menyesalkan terjadi suatu peristiwa yang menimbulkan korban. Mestinya penyampaian pendapat di muka umum ini kan bisa dilakukan dengan cara yang damai," katanya.

Taufan mengaku sempat menemukan korban luka yang dirawat di RS Tarakan akibat terkena peluru karet. Meski begitu, dia belum bisa memastikan ada pelanggaran HAM pada peristiwa ini.

"Ya kita cek dulu apa yang terjadi sebenarnya. Makanya kita baru datang ke sini untuk cek langsung pada korban, dalam posisi seperti apa. Tenang lah, kita akan kejar terus, cari terus informasi," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

6 Orang Tewas

Enam orang tewas dalam kerusuhan 22 Mei 2019. Mereka tercatat di beberapa rumah sakit di Jakarta. Meski demikian, belum diketahui penyebab pasti kematian para korban.

Di Rumah Sakit Budi Kemuliaan, sampai dengan pukul 09.00 WIB, mencatat sebanyak 32 orang demonstran luka ringan. Sementara korban meninggal dunia tercatat satu orang.

"25 pasien sudah pulang, satu meninggal, dua luka tembak, satu rencana operasi," ujar Direktur Pelayanan Medis RS Budi Kemuliaan Muhammad Rifki di kantornya, Rabu (22/5/2019).

Rifki mengatakan, 32 pasien tersebut diterima RS Budi Kemuliaan sejak dini hari tadi.

Dia mengatakan, satu orang yang meninggal atas nama Farhan Safero dan sudah dibawa ke RSCM untuk dilakukan autopsi. Menurut dia, korban meninggal mengalami luka tembak di bagian dada.

"(Korban meninggal) Kita curigai dari senjata tajam, karena sudah kita kirim ke RSCM. Atas nama Farhan," kata dia.

Di Rumah Sakit Tarakan tercatat 130an pasien akibat kerusuhan ditangani. "79 orang pulang sisanya diobservasi, 8 rencananya akan dioperasi, dan dua orang meninggal dunia," kata Humas RS Tarakan, dr Reggy S Sobari, Rabu (22/5/2019).

Adapun identitas meninggal atas nama Adam Nurian (17) yang merupakan warga Tambora, Jakarta Barat. Sementara seorang lainnya bernama Rizky Ramadhan (19). Informasi mengenai Rizky tercatat TKP Petamburan.

Sementara itu, Direktur Utama RS Pelni, dr Fathema Djan Rachma mengatakan, pasien yang menjadi korban kerusuhan 22 Mei 2019 yang dirawat, sudah diperbolehkan pulang.

"Iya sebagian yang dirawat sudah pulang, karena kebanyakan yang dirawat mengalami luka ringan," ujar dia.

"Ada juga yang luka sedang," dia menambahkan.

Fathema mengatakan, dari 86 korban luka, satu di antaranya meninggal dunia saat sedang perawatan medis. Saat ini, jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Kramatjati, Jakarta Timur.

"Itu masih dalam proses kita. Tapi tadi sudah diambil alih kita rujuk ke Kramatjati," ucap dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.