Sukses

Gelar Rapat Terbatas, Jokowi Ingin Buat Komite Pendidikan Vokasi

Jokowi meminta tiap kementerian dan lembaga mempercepat pembentukan komite pendidikan vokasi yang akan mengelola sejumlah pendidikan kejuruan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas bersama para menteri kabinet kerja di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (6/4/2019).

Dalam rapat, Jokowi meminta tiap kementerian dan lembaga mempercepat pembentukan komite pendidikan vokasi yang akan mengelola sejumlah pendidikan kejuruan.

"Beliau minta dibuatkan desain-nya oleh Menteri Bappenas seperti halnya ada komite percepatan pembangunan infrastruktur, mungkin ada komite nasional vokasi, ini namanya apa nanti menteri Bappenas yang publikasi, kesimpulannya itu," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2019).

Basuki menjelaskan, pemerintah saat ini akan fokus untuk menyiapkan pendidikan vokasi seperti era tahun 80-an, yang saat itu muncul pendidikan ilmu komputer.   

"Kita fokus di vokasi karena ingin menyiapkan supaya ke depan benar-benar seperti tahun 1986-1987, waktu pertama kali muncul komputer akan banyak sekali kursus-kursus komputer. ini juga massal seperti itu," kata Basuki.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tingkatkan Pembangunan SDM

Soal biaya yang harus dikeluarkan untuk membangun lembaga pendidikan di setiap kementerian dan lembaga, Basuki mengaku belum mau meyebut besarannya. Dia mengaku masih menunggu keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.

"Lagi didesain oleh menteri bappenas. Mungkin 2-3 minggu lagi harus lapor lagi beliau ke Presiden," ungkap Basuki. 

Sementara menurut Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menjelaskan tujuan besar pengembangan pendidikan kejuruan, yaitu meningkatkan percepatan pembangunan SDM. 

"Nanti ke depan kita akan buat desainnya, kebutuhan sumber daya manusia sesungguhnya di bidang apa saja, dan arahnya adalah pemberian beasiswa, pelatihan difokuskan sesuai dengan kebutuhan Indonesia ke depan," kata Puan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.