Sukses

Ketum Golkar: Pemilu 2019 Harus Mempersatukan, Bukan Memecah

Airlangga meminta parpol membangun optimisme publik dengan melakukan berbagai kegiatan positif.

Liputan6.com, Jakarta - Tudingan Presiden Soeharto sebagai guru korupsi makin panjang. Setelah PDI Perjuangan, kini giliran Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menegaskan kalau Soeharto merupakan simbol korupsi, kolusi dan nepotisme atau KKN.

Tidak terima dengan pernyataan itu, Partai Berkarya mengancam bakal melaporkan balik seluruh pihak yang dinilai menghina Presiden Soeharto.

Terkait politik saling serang oleh sejumlah partai itu, Ketua Umum Partai Golkar meminta agar seluruh partai politik (Parpol) tidak memanaskan situasi jelang Pemilu 2019.

Dia justru meminta parpol membangun optimisme publik dengan melakukan berbagai kegiatan positif.

"Mari kita terus bangun narasi politik optimisme, bukan politik pesimisme, politik yang mampu membangun harapan bukan kecemasan rakyat," kata Airlangga di Jakarta, Sabtu (1/12/2018).

Sikap saling serang antara pihak koalisi dan pihak oposisi yang tajam saat ini bukanlah sikap politik yang patut. Menurut dia, koalisi pemerintah sejak awal selalu menjalankan kampanye positif.

Meski demikian, pihaknya akan menjawab jika ada kampanye negatif terhadap keberhasilan pemerintah. "Partai politik sepatutnya selalu menjawab dengan kebaikan jika ada kampanye negatif dari pihak yang tidak puas dengan establish pemerintah saat ini,” ucap dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Program Prorakyat

Menteri Perindustrian itu pun meminta kepada kader Golkar untuk selalu konsisten mengedepankan empat program pro rakyat dalam kerja-kerjanya menghadapi pileg kedepan.

Empat program prorakyat itu menjadi tagline utama Golkar untuk merebut kemenangan pileg dan pilpres 2019. Yakni harga sembako murah, lapangan pekerjaan, rumah terjangkau, dan revolusi industri 4.0.

Airlangga juga menekankan kepada kadernya, bahwa semangat pendiri bangsa untuk memerdekakan Indonesia adalah semangat cinta persatuan.

“Karena itu, ayo semuanya menerapkan politik yang membangun persatuan bukan perpecahan. Tutup Airlangga.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.