Sukses

Ahok Akan Gabung PDIP, Maruarar: Semoga Mulutnya Bisa Lebih Santun

Politikus PDIP Maruarar Sirait berharap Ahok bisa berubah lebih santun setelah bebas dari penjara.

Liputan6.com, Jakarta - Politikus PDIP Maruarar Sirait berharap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bisa berubah lebih santun setelah bebas dari penjara. Dia juga mempersilakan Ahok bergabung bersama PDIP usai keluar dari penjara.

"Itu adalah hak asasi ya mau gabung ke mana saja, semoga Ahok nanti kalau sudah keluar dia kerja bagus, ya mulutnya bisa dijaga saja, jadi dia bisa lebih santun," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/11/2018).

Maruarar meminta Ahok mengambil pelajaran dari sikapnya yang sampai berujung pidana. Dia ingin mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjaga lisan dengan hati-hati.

"Jadi suatu peristiwa ada hikmahnya, hati-hati berbicara dengan fakta dan data dan jangan menyinggung perasaan siapa pun. Saya rasa itu Ahok perlu belajar," ujarnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Belum Komunikasi dengan Ahok

Dia tidak menjawab apakah PDIP sudah mempersiapkan posisi untuk Ahok yang bakal bebas pada beberapa bulan ke depan. Maruarar juga mengaku partainya belum berkomunikasi intens dengan Ahok.

"Jadi, saya baru dengar dari media, tentu itu hak asasi manusia ada di mana. Itu pilihannya. Yang penting tadi saya sampaikan, Ahok belajar dari pengalaman yang ada kerja bagus itu penting, tetapi juga bagaimana menjaga mulut, menjaga omongan dengan santun dan menghormati semua itu menjadi penting juga," Maruarar memungkasi.

 

3 dari 3 halaman

Pesan Ahok ke Djarot

Ketua DPP PDI Perjuangan sekaligus mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, membocorkan rencana politik bekas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Menurut dia, Ahok akan bergabung dengan dengan PDIP bila keluar dari penjara.

Djarot mengungkap, hal itu dalam rapat konsolidasi PDIP di Kota Sleman, Yogyakarta, Senin (26/11/2018). Dia mulanya menceritakan perbincangannya dengan Ahok untuk meyakinkan para Ahokers mendukung pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

"Mas tolong pendukung-pendukung kita itu, kalau bisa jangan golput. Kalau bisa pilih Pak Jokowi. Di samping itu, dia harusnya memilih PDI Perjuangan," kata Djarot menirukan ucapan Ahok.

Ahok pun menyanjung PDIP sebagai partai di garis depan menjaga Pancasila dan menjaga masyarakat dari ujaran kebencian. Pada momen itu, terungkap keinginan Ahok masuk partai berlambang banteng moncong putih.

"Makanya dia bilang, 'kalau nanti saya masuk politik, saya akan pasti masuk PDI Perjuangan'," ungkap Djarot.

Djarot pun mengingatkan bahwa ketika Ahok diserang kasus penistaan agama, PDIP adalah pembela utama.

"Ketika dia dihajar seperti itu di Jakarta, saya juga dihajar seperti itu, yang paling berani membela, menunjukkan sikapnya adalah kader-kader PDI Perjuangan, utamanya wabilkhusus dari Daerah Istimewa Yogyakarta datang juga ke Jakarta," katanya.

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tengah menjalani hukuman atas kasus penistaan agama. Ahok divonis 2 tahun kurungan.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.