Sukses

Tiga Napi Teroris di Madiun Dipindah ke Nusakambangan

Pemindahan napi teroris tersebut dilakukan oleh Tim Densus 88 Antiteror pada Senin 26 November 2018.

Liputan6.com, Madiun - Tiga narapidana terorisme dipindahkan dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Madiun, Jawa Timur ke lapas Nusakambangan. Pemindahan tersebut dilakukan oleh Tim Densus 88 Antiteror pada Senin 26 November 2018.

Pemindahan berlangsung senyap dengan pengawalan ketat dari Densus 88 dan Polres Madiun Kota.

Kabid Pembinaan Lapas Kelas 1 Madiun Urip Herunadi membenarkan pemindahan napi teroris tersebut. Namun tidak menjelaskan alasan pemindahan itu.

"Iya betul hari ini tim Densus 88 mendatangi Lapas Madiun. Ada tiga napi teroris yang dibawa," ujar Urip, Madiun, Senin, seperti dilansir dari Antara.

Urip enggan menjelaskan pemindahan para napi teroris tersebut terkait kasus pelemparan batu di Pos Lantas Paciran, Lamongan pada 20 November lalu atau tidak. Menurut dia, hal itu menjadi kewenangan Densus 88.

Sebelumnya, pelemparan batu di pos itu melukai anggota polisi yang sedang berjaga. Salah satu pelaku pelemparan yaitu EE sebelum melakukan aksinya di Lamongan pernah mengunjungi napi teroris di Lapas Kelas 1 Madiun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Teror Ketepel

Teror ketapel menyerang pos polisi di sekitar kawasan Wisata Bahari Lamongan, Selasa (20/11/2018) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. Akibat teror tersebut, Bripka AA, polisi lalu lintas yang sedang berjaga menjadi korban dengan luka di bagian mata.

Peristiwa penyerangan itu bermula saat korban sedang berjaga di pos. Kemudian terdengar suara perusakan pos dari orang tak dikenal. Korban pun keluar dan melihat dua orang menggunakan motor telah merusak pos dengan melemparinya dengan batu.

Seketika itu, korban berteriak maling. Dua pelaku yang ketakutan lantas melarikan diri ke arah barat menggunakan motor. Korban saat itu juga mengejar pelaku.

Saat korban mengejar kemudian salah satu pelaku mengeluarkan ketapel dan mengarahkan amunisi ketapel dari kelereng ke arah korban. Akibatnya, kelopak mata kanan korban mengalami robek setelah terkena ketapel dari pelaku. Meski kesakitan, Bripka AA tetap mengejar pelaku hingga berhasil menabrak motornya dari belakang.

Dua pelaku yang tersungkur berhasil diamankan oleh aparat dibantu warga sekitar. Sementara korban dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jawa Timur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.