Sukses

Menhan: Mahasiswa dan Kampus Harus Hindari Radikalisme

Terorisme, kata Menhan, akan terus mencari sasaran kalangan muda dan perguruan tinggi serta masyarakat lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meminta mahasiswa dan jampus membentengi diri dari ancaman radikalisme dan terorisme. Terorisme, kata dia, akan terus mencari sasaran kalangan muda dan perguruan tinggi serta masyarakat lainnya.

"Saya keras terhadap radikalisme, Itu paham yang salah kaprah dan tidak berperikemanusian. Juga bertentangan dengan ajaran Pancasila dan bela negara," tegas Ryamizard saat pembekalan Bela Negara bagi mahasiswa baru Universitas Tarumanegara di Kampus Untar, Jakarta, Rabu (8/8/2018).

Ryamizard mencontohkan ajaran paham radikal yang salah kaprah manakala seorang ibu tega bunuh diri bersama anaknya menyerang sebuah tempat ibadah pada kasus terorisme di Surabaya.

"Mana ada seorang ibu mengajarkan hal seperti ini, jelas ini paham radikal agama yang salah kaprah. Seorang macan saja tidak akan memakan anaknya sendiri," kata dia.

Itu sebabnya, dia minta bersama keluarga, mahasiswa membentengi diri dari pengaruh radikal ini.

"Kita perkuat pemahaman dan pengamalan Pancasila serta bela negara," tegasnya.

Dia juga menegaskan, menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan harga mati.

Menhan mengingatkan mahasiswa sebagai generasi muda penerus memimpin bangsa depan harus memiliki karakter dan integritas yang baik. Menurut dia, kemampuan akademik atau intelektual merupakan pelengkap.

Hasil survei menunjukkan pentingnya karakter dan integritas sebanyak 80%, sisanya faktor akademik dan pengetahuan yang menentukan kepribadian seseorang.

"Untar kita harapkan selain mampu mencetak lulusannya menjadi entrepreneur juga mampu membangun karakter mahasiswanya sebagai calon pemimpin masa depan," tukasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembekalan Rutin

Sementara itu, Rektor Untar Agustinus Purna Irawan mengatakan, kegiatan ini telah menjadi tradisi dalam masa pengenalan kampus yang berlangsung hingga 10 Agustus 2018.

Acara diisi dengan pembekalan dari berbagai narasumber dengan materi yang dapat menambah rasa kecintaan pada Tanah Air. Selain itu, untuk memberi pemahaman mengenai pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan di kampus.

Agustinus menambahkan, Untar melarang dengan tegas praktik perploncoan dan kekerasan yang dilakukan pada mahasiswa baru dan semua kegiatan selalu diawasi oleh para dosen.

"Orangtua mahasiswa pun dapat memantau seluruh kegiatan masa pengenalan kampus ini hingga tuntas," tegasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.