Sukses

Terdampak Gempa Lombok, 5 RS di Kota Mataram Masih Bisa Operasi Korban

Umumnya usai operasi, pasien korban gempa tidak mau dirawat di ruangan, karena trauma tertimpa material bangunan.

Liputan6.com, Jakarta - Gempa besar 7 Skala Ritcher yang mengguncang Lombok pada Minggu, 5 Agustus 2018, yang kemudian disusul ratusan gempa kecil lainnya membuat banyak wilayah di Lombok mengalami kerusakan. Terparah terjadi di Kota Mataram, Lombok Utara, dan Lombok Timur.

Meski demikian, sejumlah rumah sakit di tiga wilayah itu masih bisa melakukan tindakan operasi kepada korban gempa.

Berdasarkan data sementara Kementerian Kesehatan, rumah sakit (RS) yang kamar operasinya masih layak pakai di wilayah Kota Mataram adalah RS Graha Utama Medika, RS Islam Siti Hadjar, RSU Kota Mataram, RS Biomedika, dan RSU Provinsi NTB.

"Kasus terbanyak yang dialami korban gempa adalah trauma kepala dan fraktur terbuka. Tim ortopedi semua bawa implant dan instrumen," demikian keterangan tertulis dari Kepla Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, drg. Widyawati, MKM, Rabu (8/8/2018).

Umumnya usai operasi, pasien korban gempa tidak mau dirawat di ruangan, karena trauma tertimpa material bangunan. Petugas kesehatan telah mengupayakan hal itu.

Namun, di beberapa rumah sakit seperti pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSU Kota Mataram, perawatan korban gempa tetap harus dilakukan di dalam gedung karena pelayanan di luar dinilai belum layak.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Obat-Obatan Masih Cukup

Sementara itu obat-obatan dan alat kesehatan lainnya diperkirakan masih mencukupi. Untuk sementara ini masih bisa tertangani dari buffer Farmasi provinsi.

RS Provinsi NTB telah melakukan banyak operasi, dan akan dilakukan koordinasi antar tenaga medis dan tenaga kesehatan terkait rumah sakit yang layak melakukan operasi.

Rencananya akan dilakukan pembagian tim medis, yakni tim medis ortopedi, bedah syaraf, dan anestesi. Tim medis tersebut didatangkan dari luar Kota Mataram seperti Lombok Timur dan Bali.

Tim medis dari Bali telah tiba di RSUD Provinsi NTB dan sudah mengoperasi 15 pasien fraktur. Sementara itu di Lombok Utara, info sementara di ruang operasi RSUD Lombok Utara terdapat dinding rubuh, tapi masih mencoba memastikan apakah layak digunakan atau tidak.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.