Sukses

Sandiaga Tinjau Pos Kesehatan hingga Mercusuar di Pulau Sebira

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meninjau sejumlah tempat di Pulau Sebira Kepulauan Seribu.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meninjau sejumlah tempat di Pulau Sebira, Kepulauan Seribu. Sandiaga yang datang sekitar pukul 10.30 WIB, mengawali tinjauannya ke posko kesehatan di sana. Dia pun sempat dialog dengan tenaga medisnya.

"Kalau paling berat di sini apa?," ucap Sandiaga menanyakan ke petugas medis, Senin (30/7/2018).

"Kelahiran pak yang sulit di sini. Bisa dilahirkan di sini juga tapi kita lihat kondisinya dulu," jawab petugas medis.

Dia juga bertanya mengenai kebutuhan kesehatan masyarakat di pulau terluar Jakarta itu. Keberadaan dokter yang stand by di sana pun dianggap aspek yang paling dibutuhkan. Pasalnya, hanya ada satu perawat dan satu bidan yang berjaga di Pulau Sebira.

Setelah meninjau posko kesehatan, Sandiaga meneruskan kunjungannya ke beberapa lokasi lainnya. Di antaranya, yakni lokasi rencana pembangunan RPTRA, lokasi penjemuran ikan atau para-para, ke ruang pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), mercusuar, sekolah dasar dan sekolah menengah pertama satu atap 02 dan masjid.

Selama meninjau sekolah, Sandiaga masuk ke setiap ruang kelas dan memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa-siswi di sana. Para murid pun terlihat antusias ketika melihat kedatangannya. 

"Siapa Gubernur DKI Jakarta?," ujar Sandiaga bertanya kepada siswa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dihuni 500 Jiwa

Selain itu, dia juga ke penangkaran penyu dan melepaskan beberapa ke laut. Di pulau itu, Sandiaga juga sempat membuka dialog tanya jawab dengan sejumlah masyarakat di sana. Salah satunya terkait pasokan listrik.

"Insyaallah ke depannya listrik akan 24 jam," ujar Sandiaga kepada masyarakat di Pulau Sebira.

"Kapan Pak? Kapan?" ucap masyarakat di sana yang didominasi oleh para ibu.

Pulau berpenghuni kurang lebih 500 jiwa dengan 170 kepala keluarga itu memiliki kondisi yang cukup berbeda. Sebab, pulau yang masuk wilayah Ibu Kota Jakarta itu, termasuk pulau di Kepulauan Seribu yang belum menikmati listrik 24 jam.

Pulau yang berjarak sekitar 61 mil dari daratan Jakarta tersebut harus menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dari dinas perindustrian dan energi untuk menikmati listrik yang hanya dapat dirasakan dari sore, pukul 16.30 WIB sampai pagi, pukul 07.00 WIB.

Ke depannya, Energi Baru dan Terbarukan (EBT) disiapkan untuk digunakan memasok listrik di sana.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.