Sukses

Sekjen: Setelah Lebaran, PDIP Langsung Tancap Gas Pilkada 2018

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto meminta semua elite partai tak melupakan esensi makna Idul Fitri.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya akan tancap gas melakukan konsolidasi Pilkada 2018 setelah Lebaran. Pilkada 2018 akan digelar 27 Juni.

"Setelah ini seluruh parpol, tidak hanya PDIP, akan tancap gas, akan melakukan langkah-langkah konsolidasi untuk 13 hari terakhir menjelang pilkada," ucap Hasto saat ditemui di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jakarta, Jumat 15 Juni 2018.

Meski usai Lebaran 2018 semua akan fokus ke agenda politik, dia meminta semua elite partai tak melupakan esensi makna Idul Fitri itu.

"Perayaan Idul Fitri ini sebagai momentum untuk membangun persaudaraan antar bangsa, mengedepankan semangat persatuan," kata Hasto.

Dia menuturkan, Idul Fitri bisa menguatkan keimanan setiap pihak dan lebih mendekatkan dengan Tuhan. Selain itu, mempunyai semangat untuk saling menjaga. 

"Idul Fitri itu betul-betul dapat menguatkan keimanan kita, kepercayaan kita kepada Tuhan. Sehingga ini menjadi kondisi yang sangat baik, sebagai peletak dasar yang baik di dalam menghadapi tahun-tahun politik ke depan," pungkas Sekjen PDIP tersebut.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kawal Gus Ipul-Puti

Sementara itu, kader PDIP DPC Nganjuk akan menurunkan 10 ribu lebih saksi untuk memenangkan pasangan calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan calon wakil gubernur, Puti Guntur Soekarno di Pilkada Jawa Timur.

"Kami DPC PDI Perjuangan Nganjuk, mulai dari anak ranting hingga anak cabang siap memenangkan Gus Ipul dan Mbak Puti. Dengan mengamankan suara politik di wilayah Nganjuk," ungkap Ketua DPC PDIP Nganjuk, Tatit Heru Cahyo, Selasa, 12 Juni 2018.

Untuk mengamankan suara politik Gus Ipul-Puti, lanjut Tatit, PDIP akan menurunkan ribuan saksi untuk mengawasi kotak suara yang terdapat di 2.079 tempat pemungutan suara (TPS). Mulai dari pengiriman kotak surat suara hingga penghitungan.

"Ada sekitar 10.734 saksi Regu Penggerak Pemilih (Guraklih) yang siap untuk mengawal dan mengawasi prosesnya pemilu, saat berlangsungnya pencoblosan hingga penghitungan surat suara. Nantinya tiap TPS itu diawasi lima orang saksi dari PDI Perjuangan," tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.