Sukses

Kepala Negara Tertua di Dunia

Mahathir Mohamad kembali menjabat sebagai PM Malaysia dan menjadi salah satu kepala negara tertua di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Mahathir Mohamad terpilih sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia ke-7. Dia mengalahkan incumbent Nazib Razak pada Pemilu Malaysia yang digelar 10 Mei 2018.

Duduk di kursi PM Malaysia bukan yang pertama kali bagi Mahathir Mohamad. Pria kelahiran 10 Juli 1925 itu pernah menjabat selama 22 tahun dari 1981 hingga 2003.

Kemenangannya kali ini juga membuat Mahathir sebagai kepala negara tertua di dunia. Sebab, dia dilantik pada usia yang sudah menginjak 92 tahun.

Selain Mahathir Mohamad, ternyata ada beberapa kepala negara yang juga sudah tidak muda lagi. Mereka sudah berusia lebih dari 80 tahun.

Siapa saja mereka? Selengkapnya dapat dilihat dalam Infografis di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mencatat Sejarah

Selain menjadi kepala negara tertua di dunia, kemenangan Mahathir Mohamad juga mencatatkan sejarah lain. Yakni berhasil menumbangkan koalisi Barisan Nasional (BN) untuk pertama kalinya sejak kemerdekaan Malaysia, 1957 silam.

Mahathir yang pernah memimpin Malaysia kembali ke panggung politik untuk menantang mantan anak didiknya Najib Razak yang jadi PM ke-6 Malaysia. Najib sendiri tengah berada di posisi sulit karena berada di pusaran skandal korupsi 1MDB.

3 dari 3 halaman

Sedot Dana Negara

1MDB adalah lembaga investasi yang didirikan pemerintah Malaysia untuk memberikan manfaat pada rakyatnya. Gagasannya, 1MDB akan berinvestasi dalam sejumlah proyek di seluruh dunia, kemudian keuntungannya akan dikembalikan pada rakyat Malaysia.

Namun dalam praktiknya, organisasi ini dituduh menyedot dana negara ke rekening pribadi Najib Rajak dan orang-orang dekatnya. Kasus itu pun membuat Amerika Serikat dan beberapa negara lain turut menyelidiki pencucian uang lintas negara itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.