Sukses

BNPT Sambut Baik Rencana MUI Bantu Mantan Napi dan Penyintas Terorisme

Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius menerima kunjungan anggota PEU-MUI, Sutrisno Lukito bersama Ketua Umum Pengurus Pusat Bakomubin, Ali Mochtar Ngabalin.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berencana bekerja sama dengan Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (PEU MUI) untuk meningkatkan taraf hidup para mantan narapidana kasus terorisme dan juga para korban atau penyintasnya. 

Hal ini ditunjukkan pada kunjungan anggota PEU-MUI, Sutrisno Lukito, bersama Ketua Umum Pengurus Pusat Badan Koordinasi Mubaligh Seluruh Indonesia (Bakomubin) Ali Mochtar Ngabalin di kantor BNPT Jakarta, Jumat, 4 Mei 2018.

"Kami berterima kasih betul karena mereka juga prihatin kepada kita yang betul-betul mengurus mantan-mantan narapidana teroris dan para para korban atau penyintas dalam akses ekonominya," ujar Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius usai pertemuan tersebut, seperti dalam siaran tertulisnya, Sabtu (5/5/2018).

Mantan Kabareskrim Polri ini juga menceritakan soal bagaimana selama ini BNPT mengurus masalah akses ekonomi bagi para mantan narapidana kasus terorisme dan para penyintas dalam pertemuan itu. Tentunya pemulihan masalah ekonomi itu dilakukan bersama keluarga mereka.

"Ini sangat luar biasa dan ini pasti direspons dengan baik oleh seluruhnya. Mudah-mudahan kita bisa bermanfaat dan juga langsung siap untuk mengadakan tanda tangan MoU dengan lembaga ekonomi umat dari MUI ini," ujar Kepala BNPT.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Duta Perdamaian

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah mempertemukan korban teror dengan mantan napi terorisme dalam rangka deradikalisasi. Selain itu, Kepala BNPT Suhardi Alius mengatakan, pihaknya juga merekrut sejumlah mantan napi terorisme menjadi Duta Teror Perdamaian.

"Kami mengadakan pertemuan silaturahim antara korban teror dan mantan pelaku teror. Sudah bergabung bersama kami dari mantan pelaku teror 600 lebih, sudah 124 ikut sama kami, sudah menjadi Duta Teror Perdamaian kita," ujar Suhardi di Ballroom Aryaduta Hotel, Jakarta Pusat, Senin (12/3/2018).

Dia menjelaskan, duta tersebut digunakan oleh BNPT untuk dapat berbicara dengan kelompok-kelompok yang berpotensial melakukan tindakan radikal.

"Karena lebih efektif, karena mereka punya pengetahuan yang cukup, kemudian pengalamannya cukup, kemudian juga diakui. Jadi ini kita gunakan," ucap Suhardi.

BNPT berharap dengan dijadikannya mantan napi sebagai Duta Teror Perdamaian ini, menjadi momentum untuk menyebarkan benih-benih perdamaian.

"Bagaimana korban-korban itu menyampaikan tolong tidak ada lagi korban seperti kami yang ternyata saudara-saudara sendiri. Jadi kami kemas sedemikian rupa merupakan jadi embrio dan ini mungkin yang pertama kali," kata Suhardi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.