Sukses

Kostum Setan Warnai Hari Buruh 2018

Salah satu pengguna kostum setan di aksi Hari Buruh 2018 adalah Makmur (33). Dia merupakan bagian dari kelompok massa Federasi Serikat Buruh Bekasi (FSBB).

Liputan6.com, Jakarta - Peringatan Hari Buruh Internasional 2018, Selasa (1/5/2018) diwarnai berbagai macam aksi dan kostum. Salah satu yang menarik dalam aksi demo tahun ini adalah kostum 'setan' yang digunakan sekelompok buruh.

Salah satu pengguna kostum setan ini adalah Makmur (33). Dia merupakan bagian dari kelompok massa Federasi Serikat Buruh Bekasi (FSBB). Bersama ribuan buruh lainnya, Makmur ikut demo di depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Dalam aksinya kali ini, Makmur bersama massa buruh dari FSBB yang menggunakan lima bus dari Bekasi, Jawa Barat, mengaku mempunyai 10 tuntutan terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Namun, dia tak bisa menyebutkan secara keseluruhan tuntutan itu.

Terkait kostum setan yang digunakan kelompoknya, dimana salah satu temannya memegang cangkul dengan tulisan 'Setan Tanah Harus Tumbang', Makmur punya alasan.

"Kaya agraria begini kan, kita menyangkut rakyat semua itu kan. Penanaman modal ini kan secara tidak langsung merusak alam, terus garapan-garapan yang lain juga banyak, pembangunan tol-tol menyingkirkan kawan-kawan yang lain, masyarakat yang lain juga," jelas Makmur dalam aksi Hari Buruh.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

10 Tuntutan

Agar bisa memperhatikan kepentingan buruh, Makmur menyatakan siap jadi presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

"Kalau menurut saya siapa pun presidennya, siapa aja silahkan. Yang pentingkan sistemnya dan memperhatikan buruh," tandas Makmur.

Saat ditanya 10 tuntutan buruh kepada Presiden Jokowi, Makmur mengaku tidak hapal semuanya.

"Ada 10 tuntutan, tapi saya enggak bisa nyebutin semuanya. Salah satunya sih kesejahteraan rakyat aja kaya upah. Dari kita sendiri kan kebanyakan buruh garmen ini belum memberlakukan selayak manusia gitu, kaya jam kerja, skorsing masih berlaku," kata Makmur kepada merdeka.com di depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa.

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.