Sukses

Isu Penculikan di Tangerang Bikin Warga Gusar

Isu penculikan anak di sejumlah kawasan di Kabupaten Tangerang, Banten, berbuntut aksi main hakim sendiri. Lima orang yang diduga penculik dikeroyok sejumlah warga.

Liputan6.com, Banten: Isu penculikan anak di sejumlah kawasan di Kabupaten Tangerang, Banten, berbuntut aksi main hakim sendiri. Lima orang yang diduga penculik dikeroyok sejumlah warga. Aksi main hakim sendiri juga pernah dilakukan dengan membakar warga yang disangka penculik hingga tewas.

Warga di kawasan Mauk, Tangerang, Banten, beberapa hari ini tengah dibuat resah dengan isu penculikan. Tak heran mereka mencurigai setiap orang asing yang melintas. Begitu pula yang dialami lima orang yang berada dalam mobil. Dua di antaranya adalah wanita yang tengah menumpang sebuah mobil minibus.

Kelima orang tersebut dari Serang hendak beribadah di Kawasan Tanjungkait. Tiba-tiba di tengah jalan mobil mereka diberhentikan oleh warga yang sedang berjaga-jaga. Mereka pun diinterogasi.

Berdasarkan informasi dari warga, sang pengemudi takut dan langsung menancap gas meninggalkan warga. Melihat mobil ini kabur, warga meneriaki mereka sebagai penculik dan maling sehingga aksi main hakim sendiri terjadi. Mobil rombongan ini pun ringsek akibat keberingasan warga.

Tak hanya di Mauk, warga Sepatan, Pakuhaji, hingga Kresek, Jayanti, dan Balaraja juga tengah didera isu serupa. Bahkan sehari sebelumnya dua lelaku tewas dibakar warga Kresek karena disangka penculik. Belakangan polisi menyebutkan kedua pria itu diduga orang gila.

Aksi main hakim juga terjadi di Jayanti. Warga mengepung rumah seorang warga lainnya karena menyelamatkan seorang wanita yang dituduh penculik. Akibat aksi warga, puluhan polisi dikerahkan untuk mengevakuasi wanita itu yang belakangan diketahui kehilangan ingatan.

Isu penculikan anak ini membuat warga gusar. Sejumlah ibu rumah tangga mengungkapkan kekhawatirannya dengan isu tersebut. Mereka berharap segera ditemukan langkah tepat untuk mengantisipasi penculikan. (MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.