Sukses

Perjalanan Karya Rabi Yahudi di Lagu Kampanye Anies - Sandi

Lagu Hashem Melech rupanya diciptakan rabi atau pendeta Yahudi Shlomo Carlebach.

Liputan6.com, Jakarta - Lagu kampanye pasangan Anies-Sandi menjadi perdebatan karena mirip dengan lagu karya musikus Israel. Rupanya lagu tersebut juga digunakan PKS dalam kampanye pada Pemilihan Legislatif 2014 lalu.

Lagu karya musikus Israel itu berjudul "Hashem Melech" atau yang berarti Tuhan adalah raja. Lagu itu pertama didendangkan oleh Shlomo Carlebach, seorang rabi atau pendeta Yahudi yang juga seorang komposer, pada 1962.

Shlomo yang meninggal pada Oktober 1994 telah menciptakan puluhan album religi. Tak ayal, lagu-lagunya banyak dinyanyikan dalam setiap perkumpulan atau hari-hari besar Yahudi.

Dalam perjalanannya, lagu ini dimodifikasi oleh musikus Aljazair Khaled menjadi "C'Est La Vie". Lagu ini meraih penghargaan lagu terbaik dari World Music Award for World’s Best Song.

Lagu yang menggunakan dwibahasa Prancis dan Aljazair itu dirilis pada 2012 dan menembus jajaran papan atas musik Prancis. Setelah sukses di Prancis, "C'Est La Vie" kemudian populer di Belgia, Slovakia, dan menembus top 10 hingga 2013.

Sementara itu, pada 2013, Gad Elbaz & Beni Elbaz kembali merilis lagu tersebut dengan bahasa Hebrew (Ibrani). Pada 2016, Gad Elbaz menggandeng Nissim dengan mengaransemen ulang lagu tersebut.

Sementara itu, kemiripan "Hashem Melech" dengan "Kobarkan Semangat Indonesia" Shoutul Harokah yang dipakai PKS dalam kampanye 2014 terdapat dalam intro dan chorus kedua lagu tersebut.

"Tidak mungkin lagu 'Kobarkan Semangat Indonesia' menjiplak lagu band Israel karena lagu 'Kobarkan Semangat Indonesia' diterbitkan lebih dulu, yaitu pada April 2014, sedangkan lagu band Israel baru diterbitkan Januari 2016," demikian bantahan tim Anies - Sandiaga.

Sementara itu, musikus Gad Elbaz dalam akun Instagramnya merespons terkait tudingan dirinya menjiplak lagu "Kobarkan Semangat Indonesia".

"Hi guys, saya ingin berbagi dengan kalian semua suatu hal penting tentang lagu ini yang keluar 5 tahun lalu pada 2013. Jadi, di Indonesia, demi kepentingan politik, mereka menggunakan lagu terkenal di komunitas Yahudi dan dinyanyikan oleh saya, seorang penyanyi Israel, demi kepentingan politik. Politikus itu anti Israel dan mereka adalah muslim garis keras. Namanya adalah Sandiaga Uno," tulis Gad Elbaz.

"Jadi saya harus berbagi dengan kalian semua, mereka bilang saya menjiplaknya. Lagu ini keluar sebelum artis semisal Mark Anthony merilisnya. Saya merilis cover ini dengan Chab Called. Dan lagu ini menjadi lagu terkenal di setiap negara di seluruh dunia. Terima kasih Tuhan untuk lagu ini dan semoga semua ekstrimis yang ingin membunuh semua orang yang tidak percaya kepada Tuhan mereka akan mendapat ganjaran atas semua yang mereka lakukan dan ingin lakukan di dunia ini. Saya bahagia berada di sisi yang baik di dunia ini) #Hashemmelech #Gadelbaz #Israel #indonesia #cnnindonesia" Gad Elbaz menutup tulisannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini