Sukses

6 Unit Kapal Latih Baru Segera Datang, Praktik Laut Jadi Mudah

Kementerian Perhubungan bakal kedatangan 6 (enam) unit kapal latih baru dengan kapasitas mencapai 300 orang.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan bakal kedatangan 6 (enam) unit kapal latih taruna 1200 GT (Gross Tonage) dengan kapasitas mencapai 300 orang.

Kapal latih yang diperuntukan untuk sekolah pelayaran yang berada dibawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDMP) Kementerian Perhubungan ini dibangun digalangan kapal dan industri dalam negeri oleh PT Steadfast Marine Pontianak.

Pembangunan 6 kapal latih dimulai sejak Desember 2015 dan direncanakan selesai bertahap selama 2 tahun dengan pembiayaan APBN secara multiyears sampai tahun 2019. Kepala BPSDM Kementerian Perhubungan, Dr. Wahju Satrio Utomo menjelaskan sesuai kontrak kerja maka seluruh kapal latih diterima pemerintah sampai akhir 2017.

"Rencananya Maret-April akan datang dua kapal, bulan September dua kapal lagi dan Desember dua kapal sisanya," kata Tommy, sapaan akrab Dr. Wahju Satrio Utomo beberapa waktu lalu di Jakarta.

Kehadiran enam kapal latih sebagai upaya Kementerian Perhubungan mendukung Nawacita sektor transportasi yang ditetapkan Presiden Joko Widodo dan perwujudan fokus kerja Kemenhub tahun 2016 dalam meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi melalui peningkatan kualitas SDM Perhubungan dan sekolah pelayaran di Indonesia.

“Selama ini sekolah pelayaran dihadapkan masalah taruna sulit untuk praktek atau naik kapal dengan cepat karena keterbatasan kapal latih. Dengan ada kapal latih ini tentu akan lebih mudah termasuk dapat membantu sekolah swasta dan akademi pelayaran yang tidak punya kapal latih,” ujar Tommy.

Kapal-kapal tersebut akan ditempatkan di enam sekolah pelayaran Kemenhub yaitu BP2IP Malahayati Aceh, STIP Jakarta, Poltekpel Surabaya, PIP Makassar, BP2 Pelayawan Minahasa Selatan, dan BP2IP Sorong Papua Barat.

"Ini pertama kalinya, Pemerintah Indonesia membangun kapal latih. Semua ini dalam rangka menunjang program tol laut yang digagas Presiden Jokowi. Kapal latih ini juga akan dioperasikan untuk pelayaran perintis dengan ABK-nya merupakan taruna-taruna sekolah pelayaran di bawah BPSDM Perhubungan," jelas Tommy.

Jadi, kapal tipe perintis itu akan sama bentuk dan jenisnya dengan kapal negara (KN) lainnya baik yang kini dioperasikan oleh Direktorat Navigasi atau Direktorat KPLP Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.

Tommy menambahkan, pembangunan enam kapal latih tersebut juga turut memberikan kesempatan sekolah – sekolah swasta bidang kemaritiman untuk dapat menggunakan kapal latih tersebut termasuk fasilitas praktik didalamnya.

“Jika kapal latih taruna ini sudah jadin, kasus-kasus kesulitan mendapatkan kapal atau terlambat naik kapal tidak terjadi lagi. Taruna bisa naik kapal Latih milik sendiri untuk prala sekaligus melayani warga masyarakat,” tegas Tommy.

Spesifikasi Kapal Latih BPSDM Perhubungan

Kapal latih ini dibangun dari bahan baja dengan las penuh, dua buah baling-baling, dan digerakan oleh dua buah mesin diesel.

Ukuran utama panjang kapal keseluruhan sepanjang 63 meter dengan panjang garis tegak 59 meter, lebar 12 meter, tinggi 4 meter, dan syarat kedalaman air2,8 meter. Kapal tersebut memiliki 115 ton tangki bahan bakar dan 175 ton tangki air tawar. Kapal memiliki kecepatan minimal 12 knot dengan daya maksimal 2x1000hp.

Kapal ukuran 1.200 GT dengan jenis multipurposes atau bisa digunakan untuk mengangkut taruna praktek layar (prala), mengangkut penumpang dan membawa kargo. Kapasitas kapal mampu menampung sekitar 21 orang ABK, 2 penumpang VVIP, 10 orang instruktur, 100 orang cadet/taruna, dan 100 orang penumpang.

 

Powered By:

BPSDM Kementerian Perhubungan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.