Sukses

Ketika Jokowi Teringat Peristiwa Cikini yang Menimpa Sukarno

Saat ini ancaman keamanan untuk presiden memang belum surut. Hanya saja bentuk ancamannya terus berubah setiap setiap saat.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memeriksa langsung sarana dan prasarana yang ada di Markas Komando Pasukan Pengamanan Presiden (Mako Paspampres). Beberapa kisah kesuksesan Paspampres dalam melakukan pengamanan pun terungkap.

Jokowi tidak bisa lupa dengan beberapa peristiwa yang menimpa Presiden Sukarno. Peristiwa itu dikenal dengan Peristiwa Cikini. Dalam peristiwa itu, Paspampres menunjukan peran dalam mengamankan Sukarno.

"Saat peristiwa Cikini yang hampir saja menimpa presiden pertama Bung Karno, karena perlindungan yang sangat cepat, karena perlindungan yang sangat profesional pada saat itu Presiden Sukarno bisa selamat dari ancaman pembunuhan," tutur Jokowi di Mako Paspampres, Jakarta, Kamis (29/12/2016).

Peristiwa Cikini terjadi pada 30 November 1957 di Perguruan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Saat itu, sekelompok orang tiba-tiba melemparkan granat di lokasi acara. Mobil Sukarno hancur, 7 orang meninggal, tapi Sukarno selamat.

Percobaan pembunuhan tidak berhenti di situ. Jokowi juga ingat dengan percobaan pembunuhan yang dilakukan terhadap Sukarno saat akan melaksanakan salat.

"Yang kedua juga menyangkut presiden pertama kita, Bung Karno, pada saat akan melaksanakan salat juga sama. Terlindungi dan selamat karena kecepatan, proteksi, dan perlindungan yang diberikan oleh Paspampres," imbuh Jokowi.

Saat ini ancaman keamanan untuk presiden memang belum surut. Hanya saja bentuk ancaman yang ditujukan kepada presiden terus berubah setiap saat. Karena itu pula peran Paspampres dalam mengaktualisasi diri sangat dibutuhkan.

"Saat ini kita lihat ada beberapa ancaman sepeti terakhir ancaman bom panci, yang diduga ditujukan kepada Paspampres kepada Istana. Dan alhamdulilalh kita sangat bersyukur sebelum itu terlaksana sudah ditangkap terlebih dahulu oleh Densus 88," pungkas Jokowi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.