Sukses

Polisi Tangkap Tukang Parkir di Bogor Diduga Cabuli Bocah 9 Tahun

Orangtua MJ mengaku khawatir psikologis anaknya terganggu, akibat dugaan pencabulan ini.

Liputan6.com, Bogor - Kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur kembali terjadi di Bogor, Jawa Barat. Kali ini, bocah berusia sembilan tahun menjadi korban dugaan pencabulan seorang juru parkir.

MJ, siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor ini diduga dicabuli BD  alias Bajai. Pria 20 tahun yang masih tetangga itu mencabuli MJ di pos ronda dan MCK di Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg, Bogor.

Kanit Reskrim Polsek Cigudeg Ajun Komisaris Asep Saepudin mengatakan, dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur ini, terungkap oleh orangtua MJ. Awalnya, bocah kelas IV ini sering mengeluh kesakitan di bagian anusnya. Sang ibu, EA, yang curiga lantas mencari tahu penyebabnya.

"Setelah didesak, akhirnya anaknya cerita bahwa dia dicabuli," kata Asep, Bogor, Minggu (21/8/2016).

Dugaan pencabulan itu dikuatkan dengan adanya hasil visum dokter RSUD Leuwiliang, di mana MJ mengalami luka 1,5 centimeter di lubang anusnya.

Orangtua MJ lantas melapor peristiwa dugaan pencabulan yang dilakukan BD ke Kepolisian Sektor Cigudeg. Setelah menerima laporan, polisi langsung menangkap pemuda itu.

"BD mengakui perbuatannya. Pelaku melakukan perbuatan itu di MCK dan pos ronda, tapi belum tahu sudah berapa kali dia lakukan itu. Kami sedang mintai keterangan," kata Asep.

Polisi menduga, korban dugaan pencabulan ini tidak hanya satu orang. Karena menurut keterangan, BD juga sering mengajak bermain teman MJ.

"Kasusnya sedang kami dalami, kami juga terus berupaya menyelidiki kemungkinan ada korban lainnya termasuk motifnya," kata Asep. Polisi berharap bagi orangtua yang merasa anaknya menjadi korban dugaan pencabulan oleh BD, agar segera melapor kepada polisi.

EA mengaku MJ memang sering diajak bermain BD. Namun dia tidak pernah curiga BD tega melakukan perbuatan bejat terhadap buah hatinya.

"Anak-anak yang lain juga sering diajak main sama dia. Cuma enggak tahu kalau yang lain, digituin juga apa enggak," ujar EA.

EA mengaku khawatir psikologis anaknya terganggu, akibat dugaan pencabulan ini. "Yang saya takutin anak saya jadi tertular. Karena sudah banyak contoh kasusnya," ucap EA.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini