Sukses

Megawati: Pancasila Tak hanya ideologi pemersatu NKRI, tapi Dunia

Dalam sidang umum PBB 1960, Bung Karno memperjuangkan Pancasila menjadi sebuah ideologi dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengungkapkan, selain menjadi ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila juga memberikan dampak cukup besar bagi dunia.

"Dengan Pancasila Bung Karno telah menggagas persatuan bangsa-bangsa di kawasan Asia Afrika yang kemudian menghasilkan sebuah Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955," ujar Megawati dalam sambutannya saat memperingati Hari Lahir Pancasila di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/6/2016).

Di Gedung Merdeka, kata Megawati, 60 tahun lalu terjadi peristiwa besar yang mampu mengubah dunia. ‎Pertemuan tersebut telah menghasilkan rumusan bernama Dasasila Bandung yang menginspirasi negara-negara di kawasan Asia, Afrika, bahkan Amerika Latin untuk berjuang membebaskan diri dari penjajahan.

"Konferensi tersebut menyalakan keberanian rakyat di negara-negara yang masih dalam penjajahan untuk berjuang dan menyatakan diri sebagai sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat," tutur Ketua Umum PDI Perjuangan itu.

Pancasila kembali memberikan dampak terhadap dunia saat pecah perang dingin antara Blok Barat dengan Blok Timur. Dalam sidang umum PBB 1960, Bung Karno memperjuangkan Pancasila menjadi sebuah ideologi dunia.

"Peristiwa tersebut telah menumbuhkan keyakinan bahwa dunia tidak boleh terjebak dalam konflik perang dingin antara Blok Barat dengan Blok Timur," ucap Megawati.

Megawati menjelaskan, gagasan visioner tersebut, pada akhirnya melahirkan politik internasional berbasis persaudaran bangsa-bangsa. Sebanyak 25 negara bersatu dan mendeklarasikan Gerakan Non-blok pada 1961.

"Terbukti Pancasila bukan hanya ideologi pemersatu bangsa Indonesia. Sejarah mencatat betapa Pancasila telah menjadi ideologi alternatif dalam menghadapi konflik dunia," pungkas putri Bung Karno itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.