Sukses

Lukisan Penanda Hubungan Baik dari Parlemen Shanghai untuk MPR

Wu menyarankan Jakarta mengembangan transportasi menggunakan rel. Karena kendaraan memakai rel lebih mudah diatur dibanding jalan tol.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan menerima kunjungan dari Ketua Chinese People's Political Counsultative Conference (CPPCC) Shanghai Wu Zhiming. Dalam pertemuan itu, Zulkifli mengaku terkesima dengan perkembangan transportasi di negara Tirai Bambu itu.

"Pertama-tama kepada Parlemen Shanghai saya mengucapkan terima kasih bisa meluangkan waktu. Saya terkesan dengan Shanghai, pertama ke sana tahun 1985, ke Tiongkok hampir setahun 2 kali dan sudah banyak provinsi yang saya datangi, bahkan saya punya mitra bisnis di sana sampai sekarang," ujar Zulkifli Hasan di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Kamis (14/4/2016).

Pria yang kerap disapa Zulhas itu mengungkapkan, saat ini Indonesia sedang fokus membangun infrastruktur mulai dari kereta, jalan tol, pelabuhan, hingga penyediaan tenaga listrik sebesar 35 ribu Watt dalam 5 tahun. Sebagian dari proyek tersebut merupakan kerja sama dengan Tiongkok.

Oleh karena itu, Zulkifli berharap kunjungan dari Parlemen Shanghai ke MPR dapat mempererat hubungan Indonesia dan Tiongkok yang memang sudah berjalan selama ini. Dia berharap, pengusaha China mau berinvestasi di sektor tenaga listrik di Tanah Air.

Wu Zhiming mengatakan, negaranya juga menguasai berbagai teknologi yang dibutuhkan Indonesia. Salah satunya adalah pelabuhan.

Dia menyarankan Jakarta mengembangan transportasi menggunakan rel. Hal itu karena kendaraan memakai rel lebih mudah diatur dibanding jalan tol. Selain itu kendaraan berbasis rel juga lebih efisien.

Di akhir kunjungan, Wu Zhiming memberikan lukisan khas dari Shanghai kepada MPR. Ia mengatakan, lukisan Shanghai berbeda dengan China karena menggunakan tinta dan bahan khusus.

Zulkifli berharap, lukisan tersebut menjadi penanda hubungan baik antara Indonesia dan Shanghai ke depannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini