Sukses

Jokowi: Tahun Depan Entikong Lebih Baik dari Malaysia

Selain pos perbatasan, akan dibangun juga pasar sebagai sentra ekonomi bagi masyarakat Entikong.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi meninjau Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat yang berbatasan dengan Malaysia hari ini. Jokowi menginginkan agar PLBN menjadi simbol kebanggan bagi warga.

"Kita juga ingin menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara besar, dan itu harus ditunjukkan dalam sebuah infastruktur fisik yang menunjukkan bahwa memang kita besar, sehingga jadi sebuah kebanggaan," ucap Jokowi melalui Tim Komunikasi Presiden, Rabu (23/3/2016).

Jokowi mengatakan, bangsa Indonesia harus menunjukkan bahwa perbatasan adalah jendela dan halaman muka. Sehingga orang yang masuk ke Indonesia dapat merasakan bahwa mereka berada di negara besar.

Dia ingin pembangunan infrastruktur tidak hanya berpusat di Pulau Jawa. Tetapi dimulai dari pinggiran dari kawasan perbatasan.


"Kita ingin titik-titik pertumbuhan ekonomi itu ada di pinggiran, tidak hanya di Jawa sentris, tapi juga di Kalimantan, NTT, dan Papua," kata Jokowi.

Ia mengakui, kesenjangan yang terjadi antara wilayah Entikong dengan perbatasan di Malaysia sangat besar.

"Entikong ini kalau saya lihat, saya dapat informasi dan saya tanyakan lagi, memang sudah lebih dari 25 tahun nggak diapa-apain. Jadi kalau dibandingkan dengan yang di seberang (Malaysia), memang sangat jauh, baik dari segi pelayanan beda jauh. Yang jelas untuk fisik, untuk umum dan port (pelabuhan)-nya sangat jauh," kata Jokowi.

Jokowi berjanji tahun depan, kesenjangan tersebut akan berkurang. Dimulai dari pembangunan pos lintas batas yang diklaim olehnya akan lebih baik dari yang dimiliki negara tetangga.

"Ini belum jadi, ini akan diselesaikan pada akhir tahun 2016. Saya pastikan lebih baik dari yang lalu, lebih besar dari yang lalu, dan lebih baik daripada yang di sana (Malaysia)," ucap Jokowi.

Proyek pembangunan PLBN Entikong di Kabupaten Sanggau berlangsung selama 12 bulan sejak 11 Agustus 2015 dan ditargetkan selesai pada akhir 2016.

Proyek senilai Rp 152,49 miliar ini dikerjakan di atas lahan seluas 80.003 m2 dan rencananya akan dibangun PLBN dengan luas bangunan seluas 19.493 m2 di zona inti, sub inti, dan pendukung.

Selain pos perbatasan, akan dibangun juga pasar sebagai sentra ekonomi bagi masyarakat. "Akhir tahun ini yang jadi akan ada pasar, kita memang ingin ada kegiatan ekonomi besar di sini, akan ada pasar yang modern," ucap Jokowi.

Jokowi dan Ibu Negara Iriana melakukan peninjauan didampingi Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, dan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.