Sukses

Kombes Krishna Murti: Preman Kalijodo Sudah Saya Ratain

Menangkap pelakui kejahatan dari dua kelompok yang berseteru penting agar permasalahan tidak melebar.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Krishna Murti punya pengalaman panjang menangani sengkarut masalah Kalijodo. Saat itu perwira menengah tersebut menjabat Kapolsek Metro Penjaringan.

Saat menyelidiki adanya korban bentrok antar kelompok Sulawesi Selatan yang mendominasi Kalijodo, Krisha ditodong seorang pentolan kawasan tersebut, Daeng Azis. Dia adalah pengusahan yang memiliki lapak perjudian dan kafe-kafe.

Meski sempat lolos, Krishna membekuk Daeng Azis dan menyeretnya ke meja hijau atas dakwaan kepemilikan senjata api.

"Pernah saya tahan, diproses, bawa ke pengadilan, dan beberapa bulan dihukum penjara," kata Krishna saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (16/2/2016).

Saat itu pula Krishna dan anak buahnya merazia habis-habisan Kalijodo. Sasarannya adalah preman, perjudian, dan prostitusi. Dia masih ingat jumlah orang yang ditangkapnya berjumlah 290 orang. Mereka adalah preman, penjudi yang kerap mangkal di Kalijodo.

"Preman Kalijodo sudah habis, sudah saya ratain," ujar Krishna.

Memang tidak mudah untuk mengurusi kawasan prostitusi yang sudah berdiri sejak 1930-an itu. Ditambah lagi gap antarkelompok yang kerap berseteru dalam persaingan bisnis panas mereka.

Terlebih, penyelesaian konflik antarkelompok yang sungguh menguras tenaga dan pikiran. Krishna mengatakan, bukan tidak mungkin bila persoalan antarkelompok tidak selesai maka dikhawatirkan menjalar ke mana-mana.

"Gerak cepat diperlukan sebelum masalahnya berkembang terlalu jauh. Kami seakan berkejaran dengan waktu, dalam situasi yang panas oleh konflik. Isu dan rumors biasanya berdesingan secepat peluru," ujar Krishna dalam buku Geger Kalijodo yang ditulisnya.

"Berita dari mulut ke mulut seringkali mengipasi bara yang sudah menyala, sehingga dapat memancing masalah menjadi lebih besar. Jadi kami ingin segera menyelesaikan masalah sebelum masalahnya menjalar ke mana-mana dan semakin sulit," imbuh Krishna.

Krishna menuturkan, penting untuk mengungkap akar konflik yang menyebabkan kedua kelompok kerap berseteru. Penangkapan pelaku kejahatan dari kedua kubu yang berseteru penting sekali untuk menunjukkan keseriusan aparat keamanan.

"Ini penting dilakukan agar kelompok yang tadinya sudah mengasah senjata, percaya kepada aparat dan menyerahkan penyelesaian kepada petugas, tidak bertindak main hakim sendiri," beber Krishna dalam karyanya itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini