Sukses

Ketua MPR: Kita Berlomba-lomba Khianati Indonesia

Zulkifli mengatakan nilai Pancasila sudah luntur

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Zulkifli Hasan mengaku kecewa dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini. Dia kemudian membandingkan antara Singapura dan Indonesia.

Dia mengatakan Singapura dulunya hanya pulau kecil yang ditinggalkan, kini telah berubah menjadi negara dengan perekonomian yang maju pesat.

Sementara, Indonesia dulunya adalah sebuah kerajaan yang memiliki kekayaan alam melimpah dengan pelaut-pelaut yang hebat justru kini tertinggal jauh dengan Singapura. Padahal seharusnya, lanjut dia, Indonesia lebih maju dalam segala bidang dibanding Singapura.

"Kerajaan Sriwijaya dengan kekuatan pelaut-pelautnya berkeliling ke seluruh ‎nusantara, India bahkan Tiongkok. Di sebelah Sumatera dulu abad ke-6 ada pulau kecil yang isinya rawa dan satwa, itu lah Singapura. Kini Singapura telah menjadi negara," kata Zulkifli, Selasa 20 Oktober 2015 malam.

Hal ini dikatakannya saat menjadi tamu undangan dalam acara ‎'Dongeng Laut' di Bentara Budaya, Palmerah, Jakarta Barat.

Lambatnya perkembangan Indonesia ini, kata dia, karena lunturnya nilai-nilai pengamalan Pancasila‎. Di mana, sesama anak bangsa saling menjatuhkan. "Roh kebangsaan telah jauh dari kita, antar kampung berkelahi, TNI-Polri dan sesama politisi," ujar Zulkifli.

Menurut dia, Indonesia adalah negara kaya. Tuhan menganugerahi alam yang begitu kaya baik di darat maupun di laut. Namun, generasi saat ini justru hanya berlomba menguras kekayaan alam di negeri sendiri.‎

"Indonesia yang kaya dianugerahi Tuhan, surga di alam dunia, baik darat laut tapi kita saksikan kita berlomba-lomba mengkhianati Indonesia. Padahal pesan pendiri bangsa kita mengamankan untuk menjaganya," jelas Zulkifli.

Kini dia berharap, Presiden Joko Widodo dengan poros maritimnya bisa mengembalikan semangat pelaut-pelaut handal seperti yang telah dilakukan generasi terdahulu. (Nil/Bob)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini