Sukses

BNPT: Jadi Kekuatan Baru, Masyarakat Harus Waspadai ISIS

BNPT mengatakan, jaringan ISIS semakin berkembang dan mengkhawatirkan.

Liputan6.com, Yogyakarta - Badan Nasional Penanggulan Terorisme (BNPT) menilai, ancaman ISIS di Tanah Air semakin mengkhawatirkan. Pasalnya, jaringan ISIS mulai bergerak merekrut anggotanya secara global, seperti di Indonesia dan Eropa.

Sekretaris Utama (Sestama) BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir mengatakan, jaringan ISIS semakin berkembang. Oleh karena itu, ISIS menjadi jaringan yang tidak bisa disepelekan. Masyarakat, lanjut dia, tidak perlu takut, tapi harus tetap waspada.

"ISIS setiap tahun berkembang pesat dan mengkhawatirkan. ISIS jadi kekuatan global baru. Kemampuan mereka menjaring pejuang asing sangat tinggi dari berbagai negara termasuk Indonesia. ISIS awalnya milisi di Irak tapi saat ini menjadi gerakan global," ujar Kadir dalam workshop pencegahan paham radikal terorisme dan ISIS di UMY, Selasa (15/9/2015).

Dia mengimbau agar generasi muda harus waspada dengan tawaran masuk ke jaringan ISIS. Berbagai propaganda dilakukan ISIS untuk menjaring generasi muda, khususnya mahasiswa. Baik itu melalui media sosial yang ada atau secara konvesional. Terlebih, ISIS memasukkan propaganda dengan mengatasnamakan agama.

"Saat ini sudah ada ribuan orang termakan rayuan ISIS di seluruh dunia termasuk Indonesia. Untuk itu perlu pemahaman radikal terorisme yang disebarkan ISIS melalui media sosial," ujar Kadir.

Dia mengungkap, ada beberapa mahasiswa Indonesia yang 'termakan' menjadi anggota ISIS. Salah satunya mahasiswa dari Surakarta yang dibawa kekasihnya ke ISIS.

"Ada Wildan pemuda asal lamongan dikabarkan meninggal dunia di Irak. Siti Lestari mahasiswi Solo dan Alfath Nursi mahasiswi juga hilang akhir 2014 hingga 2015. Mereka komunikasi awalnya dari dunia maya," ujar Kadir. Oleh karena itu, kata Kadir, perlu partispasi masyarakat dan seluruh elemen untuk menanggulangi laju paham ISIS di Indonesia. (Bob/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini