Sukses

Surya Tjandra, Capim KPK yang Idolakan Ahok

Surya juga menegaskan, dia bukanlah orang yang gila popularitas.

Liputan6.com, Jakarta - Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari unsur pengacara publik Surya Tjandra mengaku mengidolakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Ia ingin memimpin lembaga pemberantasan korupsi dengan gebrakan-gebrakan bak Ahok.

"Saya banyak kemiripan dengan Ahok. Saya hubungi staf, gimana kalau minta Ahok buat rekomendasi. Kalau Pak Ahok bersedia, ya saya hormati. Saya butuh model dan Pak Ahok bisa," kata Surya dalam wawancara tahap akhir di Gedung Setneg, Jakarta, Rabu (26/8/2015).

"Saya akan pasang badan untuk tangkap siapa pun. Kalau tidak ada yang mau di bidang pencegahan, biar saya di situ. Kalau butuh saya di penindakan, ya saya di penindakan," tambah dia.

Surya juga menegaskan, dia bukanlah orang yang gila popularitas. Ia berjanji tidak akan banyak tampil di media. Oleh karena itu, ia akan memperbanyak juru bicara.

"Saya tidak ada ambisi mau populer, tidak tergoda genit. Banyakin jubir, komisioner kerja saja," tutur Surya.

Surya menyampaikan, bila dia menjadi pimpinan, KPK tetap berada di bawah presiden. Meski berstatus lembaga ad hoc, KPK perlu mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada presiden.

"KPK tunduk pada Presiden. Independen bukan tanpa pimpinan, dia bertanggung jawab kepada Presiden," ucap Surya.

Anggota Pansel KPK Enny Nurbaningsih menyinggung pernyataan tersebut karena Surya mantan anggota Timses Jokowi-JK pada Pemilu 2014.

Surya menerangkan, dia tidak punya utang apa-apa terhadap Jokowi. Bila berbeda pandangan, ia rela meninggalkan KPK dan berjuang untuk hal yang benar.

"Saya seperti Jokowi, tidak punya utang pada siapa pun. Kalau itu jadi faktor terpilih, saya tidak punya utang pada dia," kata dia.

"Kalau saya tidak sepakat, saya akan berjuang di luar KPK. Maksudnya keluar dari KPK. Artinya tidak sebagai komisioner saya tantang presiden,"‎ tandas Surya. (Mvi/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.