Sukses

Kotawaringin Barat Kirim Pendingin untuk Jasad Korban AirAsia

Buat keperluan identifikasi awal jenazah korban AirAsia memang diperlukan adanya lemari pendingin.

Liputan6.com, Pangkalan Bun - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri di RSUD Imanuddin, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah dijanjikan mendapat bantuan 1 kontainer pendingin dari Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat. Kontainer pendingin itu untuk keperluan identifikasi awal terhadap jenazah pesawat AirAsia QZ8501 yang telah dievakuasi.

"Alhamdulillah‎ kemarin dari Bapak Bupati (Ujang Iskandar) dijanjikan untuk bantu sebuah kontainer pendingin ukuran 10 feet untuk diletakkan di RSUD Imanuddin," kata Direktur Eksekutif DVI Polri Komisaris Besar Pol Anton Castelani di Lanud Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1/2015).

Anton menjelaskan, untuk keperluan identifikasi jenazah, memang diperlukan adanya lemari pendingin. Apalagi, selama ini jenazah-jenazah penumpang AirAsia QZ8501 yang sudah dievakuasi dan identifikasi awal hanya menggunakan es batu untuk memperlambat proses pembusukan‎.

"Memang kalau mau idealnya kita harus punya lemari pendingin," ucap dia.

Memasuki hari ke-7 pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 ini, total sudah 30 jenazah penumpang yang ditemukan. Rinciannya, 18 jenazah sudah berada di Surabaya dan 12 jenazah masih berada di RSUD Imanuddin, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, untuk identifikasi awal.

Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu tinggal landas dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat. (Ans/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini