Sukses

ITB Diminta Audit Pelapis Dinding Balaikota yang Runtuh

Hari ini akan dilakukan pengecekan teknis pada pelapis dinding bagian Barat Gedung Blok G Balaikota.

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI akan meminta bantuan ITB atau UI untuk mengaudit konstrukti pelapis dinding atau fasad Gedung Blok G, Balaikota Jakarta, yang runtuh.

"Kami mohon audit dari kampus, mungkin kita mau ke Lab ITB atau UI," kata Kepala Dinas Perumahan DKI Yonathan Pasodung di Balaikota Jakarta, Jumat (29 Agustus 2014).

Menurut Yonathan, pihaknya bersama tim perencana, tim pelaksana, dan tim pengawas sebenarnya sudah mengevaluasi  semua dokumen, baik perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembuatan rangkaian dinding berbahan logam di sisi timur Gedung Blok G Balaikota DKI Jakarta. Hasilnya, secara administrasi sudah sesuai aturan.

Namun, untuk menghindari subyektifitas, Dinas Perumahan membutuhkan tim independen seperti ITB dan UI. "Karena kasus-kasus seperti ini kan tidak hanya berdiri sendiri. Makanya kita minta tim independen untuk audit teknis. Ya nanti tim independen itu yang mengeluarkan pernyataan terhadap hasilnya," jelas Yonathan.

Yonathan mengatakan, hari ini akan ke Bandung untuk berkoordinasi dengan ITB. Hal itu sudah ia laporkan kepada Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Ditargetkan tim dari universitas akan mengecek selama 1 pekan.

Sementara hari ini akan dilakukan pengecekan teknis pada pelapis dinding bagian Barat Gedung Blok G Balaikota. Yonathan mengaku sudah meminta izin kepada Ahok untuk memastikan kepada PNS DKI bahwa gedung tersebut dalam keadaan aman.

"Nanti dipasang gondola. Tadi saya lapor dengan PT Jaya, risiko yang timbulkan akibat kejadian ini akan dikembalikan seperti semula. Mereka tanggung jawab. Tapi tentu kalau untuk bersihin (reruntuhan) harus seizin kepolisian," jelasnya.

Pelapis gedung berbahan aluminium itu dipasang sejak 2010-2011, sehingga baru berusia 3 tahun. Pemasangannya sendiri di bawah wewenang Dinas Perumahan DKI dengan menggandeng kontraktor BUMN, Jaya Konstruksi (Jakon).

Proyek retrofit atau peremajaan tersebut dilakukan pada gedung Blok G Balaikota yang sudah berusia 30 tahun dengan konsep green building atau gedung ramah lingkungan.

Namun Pada Kamis 28 Agustus 2014, tiba-tiba rangkaian lapisan dinding berbahan logam lantai 22 Gedung Balaikota itu ambruk dan mengenai atap ruang kerja Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Saat terdengar gemuruh reeruntuhan, Ahok pun langsung lari keluar ruangan. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini