Sukses

Dua Pelajar Tewas Digulung Ombak Parangtritis

Dua pelajar tewas dan lima lainnya selamat. Namun satu pelajar masih hilang.

Liputan6.com, Bantul - Delapan pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ma`arif Singosari 01, Malang, Jawa Timur, terseret ombak pasang saat berenang di Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kemarin siang. Dua pelajar di antaranya ditemukan tewas dan 1 pelajar masih hilang.

Dua siswi yang tewas tersebut adalah Aisah (15) dan Lailatul Maghfirah (15). Sementara pelajar yang masih hilang yaitu Ilma Nur Afriza (15). Lima pelajar lainnya dapat diselamatkan, di antaranya Gita Riski Awaliyah, Khoriyah, Sinta Dewi Ratnasari, Rosidatul Istiqomah. Mereka kembali ke Malang.

Sementara salah satu pelajar, Ninda Putri Dewi masih dalam kondisi kritis di Rumah Sakit daerah Panembahan Senopati Bantul.

Anggota Tim SAR mendapat informasi dari pengunjung Parangtritis yang menceritakan saat 8 pelajar berenang di pinggir pantai tiba-tiba gelombang pasang menyeret mereka. Sementara lokasi tempat 8 korban berenang diketahui daerah palung yang mempunyai gelombang sangat deras.

Mendapat informasi tersebut, Tim SAR langsung bergerak untuk menyelamatkan kedelapan korban. "Dua anggota berhasil memegang 6 korban, sedang 1 anggota SAR mengejar satu korban yang terbawa lebih ke tengah (laut)," kata Arif Nugroho, anggota Tim SAR Pantai Parangtritis di Bantul, Rabu (14/5/2014).

Arif menyebut timnya kesulitan menyelamatkan pelajar lantaran ombak Parangtritis yang sangat keras. "Ya kita hanya berhasil menyelamatkan 5 orang korban. Sedangkan 3 korban lainnya yang semula sudah dipegang oleh anggota SAR terlepas dari anggota SAR karena terjangan gelombang yang begitu ganas," tuturnya.

Sementara Hums SAR DIY, Daru mengatakan saat ini petugas masih mencari satu korban yang belum ditemukan. "Kita masih mencari survivor (korban) yang belum ketemu. Nanti pencarian dilakukan 1 x 24 jam. Setelah itu evaluasi operasi. Lalu pencarian dilakukan 2 x2 4 jam, evaluasi lagi. Jika belum ketemu nanti pencarian dilakukan selama 7 hari, lalu evaluasi," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.