Sukses

Carlos Ghosn, Sosok di Balik Kebangkitan Nissan Motor

Carlos Ghosn menjadi tokoh penting di balik kebangkitan perusahaan otomotif Nissan Motor. Chief Executive Officer Nissan Motor Co. Ltd itu juga menjadi idola para ibu di Jepang.

Liputan6.com, Jakarta: Perusahaan otomotif Nissan pernah berada di ambang kebangkrutan di akhir dekade 90-an. Tapi aliansinya dengan perusahaan otomotif Prancis, Renault menyelamatkannya dari ancaman itu. Tokoh yang berhasil mengeluarkan Nissan dari kehancuran itu adalah Carlos Ghosn. Meski mengambil langkah-langkah yang radikal untuk menyelamatkan perusahaan itu, publik Jepang tak membenci pria yang kini menjabat sebagai Chief Executive Officer Nissan Motor Co. Ltd. Sebaliknya mereka justru mencintai orang Lebanon kelahiran Brasil ini. Berikut wawancara reporter SCTV Fahmi Ihsan dengan Ghosn, baru-baru ini.

Tanya: Selamat pagi. Semakin lama saya mempelajar kiprah Anda semakin bingung saya dibuatnya. Anda merupakan orang yang berhasil menghidupkan lagi Nissan. Akan tetapi Anda juga adalah idola kaum ibu Jepang. Bagaimana Anda melihat diri sendiri? Apakah sebagai ahli dalam manajemen strategi pembalikan ataukah sebagai selebriti?

Jawab: Tentu saja Anda menjadi terkenal karena Anda berhasil dalam strategi pembalikan itu atau karena orang melihat Anda berhasil mengumpulkan banyak orang untuk melakukan hal yang pada awalnya dianggap sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan. Saat melihat keberhasilan itu, orang ingin tahu apa yang ada di balik strategi turn around tersebut. Bagaimana hal yang awalnya dianggap tak mungkin ternyata menjadi kenyataan.

Tanya: Coba kita lihat lagi hari-hari saat Anda belum masuk Nissan. Seberapa buruk kondisi perusahaan tersebut?

Jawab: Di tahun 1990-an keadaan perusahaan ini sangat buruk. Saat aliansi antara Nissan dan Renault ditandatangani di tahun 1999, keuangan perusahaan ini amburadul. Tak hanya hasil penjualan dan laporannya yang buruk, perusahaan ini bahkan tidak lagi bisa memperoleh tambahan utang untuk melanjutkan usahanya. Aliansi dengan Renault itu terbentuk pada saat yang tepat yang memungkinkan dilakukannya strategi turn around tersebut.

Tanya: Dan anda mengubah keadaan itu hanya dalam waktu 18-19 bulan. Bagaimana caranya?

Jawab: Dengan kerja orang-orang Nissan. Hanya itulah caranya. Bukan Anda yang melakukan strategi turn around itu. Bisa saja Anda yang memulainya akan tetapi pada akhirnya orang yang melakukan strategi ini adalah orang dalam perusahaan sendiri. Saya beruntung karena dikelilingi oleh orang hebat di Nissan yang melaksanakan strategi itu dan mampu membalikkan perkiraan orang yang selama ini meremehkan perusahaan tersebut.

Tanya: Anda dikenal sebagai pembunuh biaya. Padahal pengurangan biaya hampir jadi praktik baku dalam setiap pelaksanaan strategi turn around. Mengapa strategi Anda berhasil sementara yang lain tidak?

Jawab: Pengurangan biaya adalah kondisi dasar bukan tujuan. Jika pengurangan biaya menjadi tujuan maka bisa jadi Anda akan mendapatkan hasil dalam jangka pendek tetapi itu tidak akan bertahan lama. Yang lebih penting, pengurangan biaya hanyalah langkah awal dari sesuatu yang lebih besar: ofensif produk dan penguatan merek. Keduanya menjadi pilar utama kebangkitan Nissan yang berkelanjutan. Merk yang lebih kuat dan baru yang didasarkan pada desain yang menarik, inovatif, dan kreatif.

Tanya: Anda mengambil langkah yang unik dalam menjalankan strategi turn a round tersebut. Anda menghilangkan 21 ribu pekerjaan di negara yang menganut paham kerja seumur hidup. Anda juga membongkar sistem pasokan keiretsu yang telah berlangsung bertahun-tahun. Bagaimana mungkin ide Anda itu diterima oleh orang-orang Jepang?

Jawab: Anda bisa saja melakukan hal-hal yang radikal jika Anda bisa menjelaskan mengapa hal tersebut perlu dilakukan, bagaimana perspektif dan komitmen Anda. Saat kami harus membongkar sistem keiretsu, mengurangi tenaga kerja dan menutup pabrik, kami membuat komitmen akan hasil yang sangat spesifik. Komitmen kami adalah dalam waktu tiga tahun, perusahaan ini akan kembali menangguk keuntungan yang tinggi, utang perusahaan tinggal separuh, dan jumlah kendaraan yang dijual akan meningkat tajam. Jika ada dari tujuan itu yang tidak terpenuhi pada waktunya, kami (ceo dan komite eksekutif) akan mengundurkan diri. Jadi orang bisa melihat bahwa komitmen kami sangat kuat.

Tanya: Rencana Anda beraliansi dengan General Motors telah gagal. Kini banyak analis yang berspekulasi mengenai aliansi antara Renault-Nissan, dan Ford. Setahu saya sudah ada komunikasi antara Anda dan Mr Ford Junior. Sudah seberapa jauh rencana itu berjalan?

Jawab: Saya khawatir media membesar-besarkan apa yang terjadi. Sebagaimana Anda ketahui pembicaraan kami dengan General Motors itu bukanlah inisiatif kami. Kami lalu mengatakan siap mempelajari kesempatan itu. Akan tetapi baik Nissan-Renault maupun manajemen GM kemudian sepakat untuk tidak melanjutkannya. Dan saya bisa katakan bahwa kami tidak akan mengambil inisiatif mengenai hal ini.

Tanya: Bagaimana dengan aliansi dengan Ford?

Jawab: Orang bisnis tidak pernah mengabaikan kesempatan. Akan tetapi bila maksud Anda akankah Nissan memburu kesempatan beraliansi dengan Ford jawabnya adalah tidak.(ORS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini