Sukses

Tak Hanya Fokus Gawai, Penumpang KRL Jakarta-Bogor Kini Bisa Baca Buku Gratis Selama Perjalanan

PT KAI Commuter (KCI) menyediakan pojok bacaan di stasiun agar penumpang kereta rel listrik (KRL) bisa sambil membaca buku di perjalanan. Buku bacaan itu diletakkan dengan apik dalam rak "Baca Buku di KRL".

Liputan6.com, Jakarta - Saat naik kereta para penumpang kini tak hanya disibukkan dengan gawainya, tapi juga bisa membaca buku. PT KAI Commuter (KCI) menyediakan pojok bacaan di stasiun agar penumpang kereta rel listrik (KRL) bisa sambil membaca buku di perjalanan. Buku bacaan itu diletakkan dengan apik dalam rak "Baca Buku di KRL" yang didesain oleh seniman Popomangun.

Saat ini, rak buku itu baru tersedia di Stasiun Jakarta Kota dan Stasiun Bogor "Gara-gara “Baca Buku di KRL”, satu gerbong kereta isinya orang-orang yang baca buku semua 🫣📖✨ Semoga dengan hadirnya “Baca Buku di KRL” perjalanan kamu semakin menyenangkan ya 🥰📚🚊,” tulis akun Instagram resmi Gramedia dalam unggahannya pada Kamis, 29 Februari 2024.

"Kamu bisa ambil bukunya di rak buku di Stasiun Jakarta Kota dan Stasiun Bogor ya, Grameds 😍Inget, jangan lupa dikembalikan kembalikan di stasiun akhir tujuanmu ya!" tambahnya. Para penumpang commuter line bisa merasakan pengalaman baru menjadi lebih menyenangkan selama perjalanan .

Berbagai macam buku yang tersedia secara gratis ini sudah bisa dinikmati oleh para pengguna commuter line sejak 23 Februari 2024. Buku yang tersedia pada rak instalasi berupa buku cetak dan juga e-book yang dapat diakses melalui aplikasi Gramedia Digital.

Mengutip Fimela, 27 Februari 2024, pengguna commuter line bebas mengambil buku yang tersedia di rak ‘Baca Buku di KRL’, membacanya selama di stasiun ataupun selama perjalanan di dalam kereta, untuk kemudian mengembalikan ke rak yang sama ketika sampai stasiun tujuan. Sesuai dengan tagline "Ambil, Baca, dan Kembalikan" yang terpasang pada rak buku.

Fasilitas rak buku ini tentunya memerlukan partisipasi aktif dari banyak pihak untuk tetap bisa dirawat secara bersama, harapannya hal ini dapat meningkatkan budaya baca dengan menghadirkan bacaan yang berkualitas untuk masyarakat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Baca Buku di KRL

Instalasi ‘Baca Buku di KRL’ ini memiliki tujuan untuk terus mendorong budaya literasi melalui membaca buku di kereta, dan juga merangsang diskusi serta pertukaran ide melalui media sosial dengan seluruh masyarakat. Masyarakat, khususnya pengguna commuter line, dapat berbagi pengalaman membaca mereka dan merekomendasikan buku kepada sesama pengguna melalui kegiatan 'Baca Buku di KRL'

‘Baca Buku di KRL’ juga mendapat sambutan baik dari masyarakat maupun komunitas. Pada 24 Februari 2024, Gramedia berkolaborasi bersama komunitas baca Jakarta Book Party melakukan kegiatan ‘Baca Bareng di KRL’ yang dilakukan dari dalam kereta sepanjang perjalanan dari Stasiun Jakarta Kota hingga Stasiun Bogor.

Komunitas dari Jakarta Book Party secara langsung merasakan pengalaman pengambilan buku pada rak yang ada pada Stasiun Jakarta Kota. Selama perjalanan dari Kota Metropolitan hingga Kota Hujan itu, para anggota komunitas terlihat sangat antusias dan menikmati kegiatan tersebut dengan membaca buku. Sesampainya di Stasiun Bogor, para anggota komunitas langsung mengembalikan buku ke rak instalasi ‘Baca Buku di KRL’ yang tersedia pada Stasiun Bogor.

3 dari 4 halaman

Fasilitas Baca Buku di MRT

Sebelumnya fasilitas baca buku ini sudah tersedia di MRT Jakarta. Saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meluncurkan ruang baca buku di setiap stasiun MRT Jakarta.

Dia berharap, peresmian ini dapat menumbuhkan minat baca masyarakat.Buku-buku yang tersedia di setiap stasiun MRT Jakarta ini berkat kerja sama dengan Yayasan Baca Buku Jakarta.

"Kita menyadari pentingnya literasi bagi sebuah masyarakat. Apalagi di kota seperti Jakarta, dimana kita jadi bagian dari kota global,” ujar Anies di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu, 8 September 2019., mengutip kanal News Liputan6.com.

Untuk bisa jadi bisa maju berkembang, maka warganya harus bisa menjadi warga yang memiliki tingkat literasi tinggi. Salah satunya dengan kegemaran membaca," imbuh dia. Nantinya, buku akan dipinjamkan dari stasiun pertama yang penumpang naiki, dan akan dikembalikan di stasiun tujuan. Buku juga disediakan di dalam tap area, sehingga hanya penumpang yang sudah melakukan tap saja yang bisa mengakses buku tersebut.

4 dari 4 halaman

Koleksi Ruang Baca Stasiun MRT

Kemudian, karena durasi naik kereta yang sebentar, buku yang disediakan pun tidak berukuran tebal. Direktur Utama PT MRT, William Sabandar menjelaskan, durasi waktu 30 menit dinilainya cukup untuk membaca buku ringan yang sudah disediakan.

"Yang kedua yang MRT akan lakukan adaah menyiapkan yang namanya micro library yang sedang kita siapkan akan ditempatkan di Stasiun Dukuh Atas nanti di bawah Jalan Kendal," tutur William.

William menambahkan, nantinya masyarakat juga bisa menyumbangkan buku untuk ditambahkan ke dalam koleksi ruang baca stasiun MRT.

"Di setiap stasiun ada drop box yang tadi sudah dicontohkan Pak Gubernur. Dan memang drop box-nya kelihatannya tidak besar karena yang kita sarankan itu buku-buku tipis ya, buku-buku kecil, supaya mudah dibaca dalam satu kali perjalanan," ucapnya.

"Selain gerakan baca buku yang sifatnya tadi buku fisik, juga akan ada yang namanya digital book. Jadi itu yang akan kita kerjasamakan dengan Perpustakaan Nasional, semuanya sedang jalan,” tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini