Sukses

Guru Pakai Payudara Palsu Raksasa ke Kelas, Sekolah di Kanada Berulang Kali Diancam Bom

Sejumlah orangtua marah karena sekolah mengizinkan guru yang aslinya laki-laki itu memakai payudara palsu berukuran besar ketika mengajar di kelas.

Liputan6.com, Jakarta - Sekolah di Kanada mengaku menerima ancaman bom pada Selasa, 21 Februari 2023 setelah mempekerjakan guru bernama Kayla Lemieux. Sosok itu viral karena memakai payudara palsu berukuran raksasa saat mengajar di kelas.

Kayla Lemieux adalah seorang guru di Oakville Trafalgar High School di Ontario, Kanada. Dia pertama kali menjadi viral setelah beberapa foto dan videonya beredar di media sosial tak lama setelah dia mulai bekerja sebagai guru teknologi manufaktur pada September 2022.

Dikutip dari The New York Post pada Rabu, 22 Februari 2023, siswa di sekolah tersebut masih menjadi sasaran ancaman bom dan peringatan kekerasan senjata, bahkan berbulan-bulan setelah gambar guru transgender mereka yang mengenakan payudara palsu raksasa pertama kali menjadi viral. 

Dalam email kepada orangtua dan staf di sekolah menegah Oakville Trafalgar, kepala sekolah Steve Oliver mengatakan ancaman yang anonim itu dibuat secara online. Oliver mengatakan bahwa "pemindaian sekolah kami telah dilakukan" dan bahwa polisi "segera diberi tahu" mengenai masalah ini, tetapi polisi seakan meremehkan kemungkinan bahayanya. 

"Semua ancaman diperlakukan dengan serius, tapi kami percaya ancaman ini kurang dapat dipercaya dan lebih berakar pada keliaran yang penuh kebencian, bukan risiko tingkat tinggi," tulisnya dalam pesan email yang diperoleh The New York Post. Insiden tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian ancaman bom dan senjata yang dibuat sejak foto dan video guru toko Lemieux menjadi viral tak lama setelah dia mengajar di sekolah tersebut pada akhir tahun lalu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Alasan HAM

Gambar tersebut menunjukkan dia mengenakan pakaian ketat di atas payudara palsu berukuran sangat besar dengan puting yang terlihat dari kain yang menonjol. Beberapa orangtua murid yang marah meminta Dewan Sekolah Distrik Halton, wilayah bagian Ontario, untuk memberlakukan aturan berpakaian bagi guru.

Orangtua juga mengklaim bahwa ketika murid diancam dengan skorsing jika mengambil foto atau video Lemieux mengenakan payudara palsu dan riasan. Namun, permintaan tersebut ditolak tahun lalu karena khawatir akan melanggar Kode Hak Asasi Manusia Ontario.

The New York Post memperoleh pesan yang dikirim ke guru-guru di sekolah tersebut berisi bagaimana Komisi Hak Asasi Manusia Ontario mengatakan bahwa pihaknya 'menyadari dan prihatin tentang meningkatnya kekerasan yang ditargetkan pada pejabat pendidikan karena menjalankan hak asasi manusia, mematuhi kewajiban yang ditetapkan di bawah Peraturan Hak Kemanusiaan Ontario dan menerapkan kebijakan pemerintah'.

"Komisi Hak Asasi Manusia Ontario berkomitmen kuat untuk meningkatkan pemahaman publik tentang hak asasi manusia untuk mendorong budaya hak asasi manusia di Provinsi Ontario," bunyi pesan itu.

 

3 dari 4 halaman

Pengakuan Tetangga

Pada Jumat, 17 Februari 2023, The New York Post secara eksklusif melaporkan bagaimana Lemieux muncul dari apartemennya dengan pakaian pria dan tanpa payudara, riasan, dan wig yang ia kenakan ke sekolah pada hari sebelumnya. Seorang tetangga juga mengonfirmasi bahwa orang yang difoto oleh The New York Post tak lain adalah Lemieux.

​​"Dia sangat jarang memakai payudara palsu," kata seorang penduduk kompleks apartemen Lemieux kepada The New York Post.

Seorang tetangga mengatakan pernah melihat Lemieux berbelanja di minimarket dan toko perlengkapan hewan peliharaan dengan berpakaian seperti wanita, kemudian pulang untuk berganti baju dan muncul dengan berpakaian seperti pria 30 menit kemudian.  Lemieux juga menghabiskan sore hari di ruang publik dengan mengenakan celana olahraga pria, sepatu kets, kaus abu-abu, dan rompi puffer biru tua tanpa payudara, riasan, kacamata, atau wig.

"Dia hanya memakai payudara saat mengajar, dan kadang-kadang saat dia sedang berjalan-jalan atau saat ada polisi berkunjung," ungkap salah satu tetangga yang tidak mau disebutkan identitasnya. 

4 dari 4 halaman

Tak Bisa Buktikan Klaim

Dalam wawancara lanjutan bersama The New York Post, Lemieux mengklaim bahwa payudaranya "asli" dan bahwa dia "bukan orang transgender" tetapi terlahir sebagai "interseks". Dia berkata bahwa ukuran payudaranya yang sangat besar terjadi karena kondisi langka yang dikenal sebagai "gigantomastia", yang katanya disebabkan oleh terapi penggantian hormon yang mulai dia jalani pada 2021.

Lemieux juga membantah laki-laki dalam foto yang dilaporkan The New York Post sebagai dirinya, tetapi mengakui bahwa dia tidak dapat membuktikan klaimnya.

Rishi Bandhu, seorang pengacara yang anaknya duduk di kelas sembilan bersekolah di Oakville Trafalgar High School, menggambarkan kejadian yang melibatkan pakaian Lemieux sebagai sangat "mengganggu". "Ini bukan lingkungan belajar yang saya inginkan untuk anak-anak saya, meski saya tidak punya masalah dengan guru transgender. Mereka hanya harus berpakaian profesional."

Bandhu menolak payudara palsu Lemieux yang besar sebagai "pakaian fetish". Menurutnya, itu adalah "ekspresi gaya yang berlebihan".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.