Sukses

Tak Siap Jadi Orangtua, Pasangan Suami Istri Picu Perdebatan karena Ingin Aborsi Janin

Pasangan suami istri yang tak siap menjadi orangtua itu mengumumkan keinginan untuk menggugurkan kandungan di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Dianugerahi buah hati menjadi impian banyak pasangan suami istri. Namun, tak semua dari mereka yang siap mengemban tanggung jawab sebagai calon ibu dan ayah karena beberapa faktor, termasuk aspek finansial.

Dikutip dari mStar, Senin (5/9/2022), kisah ini pula yang dibagikan oleh seorang perempuan di Malaysia melalui Twitter. Ia baru saja memulai rumah tangga dan belum siap untuk melahirkan setelah dinyatakan positif hamil.

Perempuan itu mengaku ketakutan setelah melihat alat tes kehamilan bertanda positif. Ia bahkan meminta tanggapan warganet terkait pilihan untuk mengaborsi janin mereka.

"Suami saya dan saya telah menikah selama hampir satu tahun. Kami berencana untuk tidak memiliki anak sampai kami benar-benar siap," jelas perempuan itu.

Ia melanjutkan bahwa saat berhubungan ia dan suami selalu menggunakan pengaman. Kendati demikian, Tuhan memiliki rencana berbeda.

"Kita selalu pakai proteksi, tapi Tuhan mau kasih kita anak juga. Sekarang haid saya telat seminggu dan saya positif hamil," tambahnya.

Selain ketakutan saat melihat tanda positif hamil, ia juga mengaku tidak senang dengan hasil tersebut. Saat ia memberi tahu suaminya perihal tengah mengandung, pria itu juga punya reaksi yang sama. "Kami berdua tidak tahu harus merasa bahagia atau tidak," jelas perempuan tersebut.

Menurut perempuan itu, kurangnya kesiapan sebagai orangtua disebabkan beberapa faktor, termasuk keuangan. Ia juga mengungkapkan situasi kehidupan mereka saat ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kritik Pedas Warganet

Mereka berdua kerap membawa bekal ke tempat kerja karena ingin menghemat uang akibat gaji yang tak mencukupi. "Saya belum siap secara fisik, mental, dan finansial. Kami sama-sama bekerja, tapi gajinya hanya cukup untuk makan," terangnya.

"Saya pergi kerja dan membawa makanan dari rumah, Sekarang saya berpikir untuk melakukan aborsi," katanya yang juga menanyakan persiapan jika ingin menggugurkan kandungan.

Cuitan perempuan itu di re-tweet lebih dari 3.100 warganet. Mengingat 'permintaannya' yang dianggap tabu masyarakat, perempuan itu pun dikritik warganet karena dianggap menolak rezeki yang diberikan Tuhan.

Sementara, ada pula warganet yang menggambarkannya sebagai orang tidak bersyukur karena dikaruniai keturunan dibandingkan dengan yang memimpikan memiliki momongan. Warganet juga menyayangkan pemikiran perempuan tersebut.

"Tolong jangan, risikonya tinggi untuk orang kehilangan anak. Percayalah akan ada rezeki untuk anakmu nanti, jangan tolak pemberian Tuhan seperti itu. Tuhan tahu kalian berdua bisa menjaga anak itu," tambah warganet.

3 dari 4 halaman

Tanggapan Lainnya

"Rela memikirkan menggugurkan kandungan yang sehat. Percaya rezeki akan lebih banyak. Hati harus ikhlas, selalu bersyukur. Jika dipikir uang selalu tidak cukup, itu benar-benar tidak akan cukup jika Anda berpikir seperti itu," tulis seorang warganet.

"Sulit bagi orang lain untuk memiliki anak," lanjut lainnya.

"Kami di Malaysia tidak bisa menggugurkan kandungan kecuali ada faktor kesehatan. Kalau melahirkan, bisa berakibat berbahaya, ada alasannya, tapi kalau karena alasan tak siap, mana boleh," tulis warganet lain.

Warganet lain menyebut menikah harus memikirkan komitmen dalam segala hal, bukan hanya siap secara finansial. "Berkat yang kita miliki sekarang kalau Tuhan mau diambil, bisa diambil, sekejap mata, anak juga berkah," jelas warganet itu.

Tak sedikit pula dari mereka yang berbagi pengalaman karena pernah mengalami situasi yang sama dengan perempuan tersebut. Menurut seorang warganet yang dikenal sebagai Sue, ia mengaku tak memimpikan anak di awal pernikahan dan saat itu suaminya berhenti menjadi atlet.

"Saya juga berhenti dari pekerjaan paruh waktu saya karena perintah kontrol pergerakan (MCO). Kemudian setelah lima bulan menikah, tiba-tiba ada dua garis. Saya mengerti perasaan sedih, terkejut, canggung, dan belum siap untuk hamil," curhatnya.

4 dari 4 halaman

Tanggapan Beragam

"Tapi percayalah, ketika Anda USG dan mendengarkan detak jantung bayi, Anda secara otomatis merasa tergerak dan akhirnya Tuhan melahirkan sisi ibu dalam diri Anda," lanjut warganet itu.

Ia juga menyampaikan anak adalah rezeki. Ia kembali curhat dirinya dan suami sama-sama kehilangan pekerjaan dan tinggal bersama mertua. "Jangan takut, kami sedang membentuk masa depan kami," tambahnya,

Sementara itu, tak sedikit pula warganet yang setuju dengan pilihan perempuan itu karena khawatir anak akan lahir di keluarga yang belum siap. "Dia ingin menggugurkan kandungannya karena dia tak mampu dan tidak siap," tulis seorang warganet.

Ia melanjutkan, "Bukan hanya itu, jika dia membesarkan anak dengan keuangan yang tidak stabil dan mental yang tidak siap, apakah menurut Anda bayi itu akan memiliki masa kecil yang layak."

"Berhenti menyalahkannya. Jangan mudah percaya rezeki anak-anak, ukur diri sendiri. Kalau tak mampu, Anda tahu apa yang terbaik bagi bayi Anda," tambah lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.