Sukses

Kehadiran Museum Holocaust di Sulawesi Utara yang Mengundang Beragam Reaksi

Museum Holocaus di Minahasa merupakan museum Holocaust Yahudi pertama yang didirikan atas inisiasi komunitas Yahudi-Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran Museum Holocaust di Indonesia mendatangkan beragam reaksi. Museum tersebut berdiri di Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut).

Museum tersebut dibuka bertepatan dengan Hari Peringatan Holocaust Internasional pada 27 Januari 2022 lalu.

Museum Holocaus di Minahasa itu merupakan museum Holocaust Yahudi pertama yang didirikan atas inisiasi komunitas Yahudi-Indonesia di Indonesia. Pembukaan museum tersebut diresmikan oleh oleh Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Ina Lepel dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw.

Museum ini berada di Sinagoge Sha'ar Hashamayim atau dalam bahasa Ibrani berarti Gerbang Surga. Holocaust adalah peristiwa pembantaian kaum Yahudi oleh pasukan Nazi Jerman selama Perang Dunia Kedua. Israel mengklaim tragedi itu menewaskan sekitar enam juta orang.

Mengutip VOA, Yaakov Baruch menjelaskan Museum Holocaust tersebut dibuat untuk mengenang keluarga dari neneknya yang menjadi korban Holocaust. Neneknya adalah perempuan Yahudi Belanda dan menikah dengan lelaki Indonesia.

Dengan adanya museum tersebut, Yaakov mengatakan bahwa rasisme dan kebencian itu tidak bisa ditoleransi sama sekali. Keberadaan museum tersebut, lanjut dia, sebagai bagian dari upaya untuk mengedukasi masyarakat.

Yaakov berkata, bukan hanya sentimen anti-Yahudi, fobia atau ketakutan berlebihan terhadap Islam, kebencian terhadap ras atau agama apapun juga tidak boleh dibiarkan berkembang meluas di Indonesia dan harus diperangi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Reaksi Langsung

Melihat adanya pro dan kontra, Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandow, ikut berkomentar. Seperti dilansir kanal YouTube Official iNews, Rabu (2/2/2022).

"Tidak ada keinginan maksud pemerintah untuk mendeskreditkan kelompok tertentu, agama tertentu, apalagi saudara-saudara kita di Palestina," ungkapnya.

Steven menambahkan, adanya museum ini sebagai pembelajaran dari masa lalu yang harus diubah. "Semua kita dorong, justru kesalahan-kesalahan masa lampau, kekeliruan-kekeliruan masa lampau terutama tentang hak asasi manusia harus kita lawan," kata dia. 

3 dari 4 halaman

Makna Holocaust

Kata 'holocaust' berasal dari bahasa Yunani kuno dan berarti 'persembahan bakaran'. Sebelum Perang Dunia Kedua, kata itu kadang-kadang digunakan untuk menggambarkan kematian sekelompok besar orang, tetapi sejak 1945, kata itu menjadi hampir identik dengan pembunuhan orang-orang Yahudi Eropa selama Perang Dunia Kedua, dilansir dari laman Anne Frank.

Orang Yahudi juga menyebutnya dengan kata 'Shoah'. Kata itu  merupakan bahasa Ibrani yang bermakna 'malapetaka'.

Penyebab Holocaust Holocaust memiliki beberapa penyebab. Penyebab langsungnya adalah fakta bahwa Nazi ingin memusnahkan orang Yahudi dan mereka mampu melakukannya. Tapi nafsu mereka untuk membunuh tidak muncul begitu saja karena prosesnya sangat panjang.

4 dari 4 halaman

infografis hari museum internasional

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.