Sukses

Maskapai AS Kini Wajibkan Karyawannya Divaksinasi Covid-19, Yang Menolak Bakal Diberhentikan

United Airlines, salah satu maskapai terbesar di AS, menargetkan akan mewajibkan semua karyawan divaksin Covid-19 sebelum Oktober 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai United Airlines akan mewajibkan pekerjanya di AS untuk divaksinasi Covid-19 sebelum akhir Oktober 2021, atau bahkan lebih cepat. Hal ini menyusul meningkatnya sejumlah perusahaan besar yang bersikap demikian seiring peningkatan kasus positif Covid-19.

United menjadi maskapai besar AS pertama yang mengumumkan rencana tersebut. Pejabat maskapai tersebut menyatakan keputusan itu diambil sebagai langkah pengamanan dan merujuk pada bukti yang 'sangat menarik' tentang keefektifan vaksinasi.

"Kami tahu sebagian dari Anda akan tidak menyetujui keputusan untuk mewajibkan vaksin untuk semua pekerja United," ujar CEO Scott Kirby dan Presiden Brett Hart, kepada para pegawai mereka, dikutip dari AP, Senin (9/8/2021). Mereka menegaskan bahwa faktanya sangat jelas, yakni semua orang lebih aman ketika semua orang divaksinasi.

Sebelumnya, langkah tersebut sudah diambil lebih dulu oleh maskapai kecil, seperti Frontier Airlines, yang meminta pekerjanya untuk divaksinasi penuh sebelum 1 Oktober atau harus menghadapi pengujian reguler Covid-19. Sementara, maskapai lain menawarkan tambahan gaji atau waktu libur untuk pekerja yang divaksinasi. Namun, mereka tidak mewajibkan para pekerja untuk divaksinasi.

United yang memiliki 67 ribu pekerja di AS, telah meminta karyawan baru untuk divaksinasi sejak pertengahan Juni. Pekerja yang tidak divaksinasi diminta untuk menggunakan masker selama berada di lingkungan kerja.

Maskapai yang berbasis di Chicago itu memperkirakan sekitar 90 persen pilot dan hampir 80 persen awak kabin sudah divaksinasi. Mereka juga mendapat insentif karena telah divaksinasi.

Meski demikian, eksekutif perusahaan menyatakan maskapai tidak berencana mewajibkan para penumpang untuk divaksinasi. Menurut mereka, itu semestinya keputusan yang diambil pemerintah. Mereka juga tidak akan memandatkan hal yang sama untuk pekerja di maskapai lebih kecil yang mengoperasikan penerbangan United Express.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dapat Insentif

Maskapai United mengatakan kepada para pekerjanya di AS bahwa mereka akan divaksinasi penuh sebelum 25 Oktober 2021 atau lima minggu setelah FDA menjamin persetujuan penuh bagi salah satu vaksin. FDA saat ini hanya memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin Pfizer, Moderna, dan Johnson & Johnson, tetapi BPOM AS itu diperkirakan akan memberikan persetujuan penuh untuk vaksin Pfizer, berdasarkan laporan yang dipublikasi. 

Setiap pekerja akan diminta mengirimkan kartu vaksin mereka ke perusahaan. Mereka yang tidak melakukannya akan diberhentikan, dengan pengecualian diberikan kepada pekerja yang bisa menunjukkan dokumen agama atau alasan kesehatan sehingga tidak bisa divaksin, kata pejabat tersebut.

Pegawai yang sudah divaksinasi atau akan melakukannya pada 20 September akan mendapat tambahan gaji, menurut memo yang dikirimkan eksekutif perusahaan. Asosiasi Pilot Maskapai mengatakan dalam catatan kepada anggota bahwa sejumlah pilot tak menyetujui kebijakan baru tersebut, tetapi serikat meyakini hal itu legal.

Hal senada juga ditunjukkan oleh Asosiasi Awak Kabin. Mereka mendorong anggotanya untuk divaksinasi dan mengatakan pengumuman Kirby bukan sesuatu yang mengejutkan karena ia telah membicarakan soal mandat itu dalam beberapa bulan terakhir.

3 dari 4 halaman

Reaksi Pesaing

Pesaing terdekat United, seperti American Airlines, Delta Airlines, dan Southwest Airlines, hingga saat ini belum mengambil langkah yang sama. Perwakilan perusahaan mengatakan mereka tidak mewajibkan vaksinasi.

CEO American Airlines Doug Parker mengatakan kepada The New York Times bahwa mereka tidak menetapkan mandat, tetapi menawarkan insentif. Sementara, DEO Delta Ed Bastian mengatakan kepada CNBC bahwa akan sangat sulit meminta pegawai atau pelancong domestik untuk divaksin hingga vaksin tersebut mendapat persetujuan penuh FDA.

Meski begitu, Bastian mengaku 73 persen karyawan sudah menerima vaksinasi. Mereka juga mewajibkan karyawan baru untuk divaksinasi.

Sejauh ini, AS mewajibkan mereka yang memasuki wilayahnya, termasuk warga AS, untuk menunjukkan bukti tes negatif Covid-19. Pemerintahan Biden berencana mewajibkan warga non-AS untuk divaksinasi sebelum memasuki negeri itu. Terlebih beberapa negara sudah menerapkan hal serupa.

4 dari 4 halaman

Jangan Ragu Vaksin Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.