Sukses

Iis Dahlia dan Artis Ibu Kota Siap Pikat Wisman Malaysia di Konser Dangdut Festival Crossborder Badau

Festival yang akan digelar 4-5 Mei 2019 akan menampilkan artis ibu kota, antara lain penyanyi dangdut senior Iis Dahlia dan Wulan Alora KDI serta band lokal.

Liputan6.com, Kapuas Festival Wonderful Indonesia siap mendobrak perbatasan (crossboader), kali ini sasarannya ialah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau Kabupaten Kapuas, Kalimantan Barat. Festival yang akan digelar 4-5 Mei 2019 akan menampilkan artis ibu kota, antara lain penyanyi dangdut senior Iis Dahlia dan Wulan Alora KDI serta band lokal.

”Wisatawan Malaysia paling mudah ditarikan ke tanah air lewat perbatasan. Karena itu, atraksi terus digencarkan di dekat pintu-pintu masuk Indonesia," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kamis (2/4).

Menpar Arief Yahya meyakini, bahwa di spot perbatasan ini haus hiburan yang wow. Konser yang digelar di perbatasan selalu banyak pengunjung. Khususnya yang datang dari Malaysia.

”Ini kami lakukan agar potensi yang dimiliki Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalbar semakin tereksplorasi dengan baik untuk pariwisata. Juga agar kawasan itu dijadikan gateway atau pintu gerbang untuk mendatangkan wisman asal Malaysia. Kami sudah menggelar acara seperti ini, berkali-kali, dan hasilnya luar biasa,” kata Menpar Arief Yahya.

Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengatakan, misi penyelenggaraan acara ini adalah dalam upaya pencapaian target 30% wisman dari perbatasan pada tahun 2019.

"Dari sebanyak 19 pintu masuk wisatawan ke Indonesia, border Nanga Badau yang berbatasan darat dengan Malaysia berpotensi dapat menjadi salah satu penyumbang besar masuknya wisman," ungkap Rizki didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II, Adella Raung.

Festival ini dihelat dengan mengusung konsep crossborder tourism. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk penampilan penyanyi/ musisi nasional, pertunjukan band lokal, penampilan tarian dan kesenian khas Kalimantan Barat. Termasuk musik Sape, pameran UMKM dan kuliner.

"Selain mendatangkan wisman, juga menghidupkan perekonomian sekitar. Sebab nanti di luar area konser musik, sepanjang jalan radius satu KM dipenuhi pedagang kiri dan kanan jalan. Dari kerajinan, kuliner hingga kebutuhan lainnya ditawarkan ke pengunjung. Wisman datang menonton dan belanja, terjadi perputaran ekonomi langsung di sini," jelas Rizki.

Adella menambahkan, festival yang dikemas dengan konsep konser musik terbukti ampuh dan efektif dalam mendatangkan wisman dalam jumlah besar. Apalagi, musik dangdut juga sudah sangat populer bagi warga Malaysia.

"Konser dangdut selalu digemari di wilayah perbatasan. Apalagi bintang tamunya penyanyi yang sudah tidak asing lagi bagi warga perbatasan. Penyanyi senior ini juga banyak penggemarnya di Malaysia," kata Adella.

Menurut Adella, Festival Crossborder Badau bukan hanya sekedar atraksi wisata. Tetapi juga menjadi cara untuk mendorong peningkatan sektor pariwisata di perbatasan. Dengan itu maka laju perekonomian di perbatasan diharapkan juga makin cepat berkembang.

"Pariwisata menjadi cara cepat dalam meningkatkan sektor perekonomian karena memberikan multiplier efek bagi sektor lainnya. Ini yang kita harapkan sehingga laju perekonomian di kawasan terluar Indonesia makin berkembang," ucap Adella.

Adella menambahkan, selain atraksi yang tersebut di atas, Festival Crossborder Badau juga didukung dengan aksesibilitas dan amenitas yang memadai. Sehingga, wisatawan dari luar daerah bisa menikmati seluruh rangkaian acara dengan nyaman.

“Perjalanan dari Pontianak ke Putussibbau menuju Nanga Badau bisa ditempuh dengan transportasi darat lebih kurang selama 4 jam. Di sekitar lokasi kegiatan juga tersedia sarana akomodasi berupa hotel dan homestay. Jadi wisatawan tidak perlu khawatir akan menginap di mana,” jelasnya.

Dikatakan, Festival Crossborder Badau 2019 juga menyasar wisatawan dari daerah sekitar seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan. Namun, utamanya memang wisman dari Malaysia, Singapura, Brunei Darusalam, dan eks Patriat.

“Kegiatan ini digagas sebagai upaya peningkatan kontribusi sektor pariwisata, peningkatan daya saing tiga kawasan pariwisata, dan peningkatan kesiapan destinasi wisata prioritas lainnya melalui dukungan pemasaran pariwisata nasional,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini