Sukses

Kemenpar dan GIPI Kepri Kick Off 4 Juta Wisman di Batam

Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Kepulauan Riau bersama pemerintah daerah setempat menggelar ‘Kick Off 4 Juta Wisman’ dengan tema ‘Merajut Jaring Pariwisata’.

Liputan6.com, Jakarta Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Kepulauan Riau bersama pemerintah daerah setempat menggelar ‘Kick Off 4 Juta Wisman’ dengan tema ‘Merajut Jaring Pariwisata’. Kegiatan ini dipusatkan di Mega Wisata Ocarina Batam, Sabtu (22/12/2018).

Ketua GIPI Kepulauan Riau Tupa Simanjuntak mengaku berterimakasih atas dukungan Kementerian Pariwisata dan pemerintah daerah. Baginya, dukungan itu akan menjadi semangat untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan, demi kemajuan pariwisata Kepri.

GIPI Kepri sendiri dikukuhkan pada Oktober 2018. Ada 15 asosiasi yang tergabung di dalamnya. Yaitu PHRI, HPI, ASPPI, ASITA, ICA, ASPABRI, APJII, IHKA, Pokdarwis, AKARI, HITA, GenPI, ASPI, IPI dan Golf bersama unsur Pentahelix lainnya. Sejauh ini, pemerintah daerah dan Kemenpar sangat mendukung setiap kegiatan yang digagas.

Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau (Kepri) Boeralimar, mengajak seluruh stake holder untuk bahu membahu menyatukan visi dan kekuatan demi memajukan pariwisata di daerahnya. Menurutnya, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2018 ke Kepri sudah terlampaui target. Karenanya, tahun 2019 target itu akan dinaikkan 100% menjadi 4 juta wisman.

“Ini tidak mungkin bisa dikerjakan sendiri-sendiri. Seluruh kepala dinas pariwisata di tujuh kabupaten/ kota harus bekerja bahu membahu. Termasuk asosiasi pariwisata, harus ikut andil dalam program ini,” ujarnya.

Bak gayung bersambut, Kadisbudpar Kota Batam Ardiwinata mengamini ajakan tersebut. Menyonsong 2019, pihaknya mengajukan 18 event crossborder ke Kemenpar. Antara lain Deepavali (Festival Cahaya Hindu), Chinese New Year, Bajafash, dan Silaturahmi Bawean.

“Kami sudah menyurati semua pelaku pariwisata untuk melapirkan jenis kegiatan yang akan digelar. Usulan mereka akan diverifikasi untuk dijadikan kalender event tahun 2019. Keterlibatan swasta sangat penting untuk meningkatkan pariwisata, termasuk komunitas,” ucapnya.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, kegiatan ini akan dihadiri 50 Travel Agent Singapura dan Malaysia, serta 100 undangan dari asosiasi di kedua negara tersebut.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena semua unsur terlibat. Mulai dari pemerintah daerah, akademisi, asosiasi pariwisata, hingga insan media di Batam berkomitmen untuk mensukseskan target wisman 2019,” kata wanita yang biasa disapa Kiki itu.

Undangan kehormatan yang hadir dimanjakan dengan sajian kuliner nusantara, serta atraksi seni dan budaya yang menjadi kekuatan pariwisata Kepri. Selain itu, seluruh asosiasi yang tergabung dalam GIPI Kepri juga memberikan penawaran spesial berupa paket promosi wisata.

Kiki menambahkan, kegiatan ini memang digagas dengan tujuan untuk mempromosikan pariwisata Kota Batam melalui keanekaragaman budaya nusantara, dan kekayaan kuliner khas Kepulauan Riau.

“Batam atau Kepulauan Riau menjadi salah satu daerah yang dibidik untuk bisa menyumbang banyak wisatawan mancanegara lewat cross border. Selain budaya dan kulinernya, keunggulan Batam adalah lokasinya yang tidak jauh dari Singapura. Jadi, masyarakat Singapura atau warga negara lain yang berkunjung ke Singapura, bisa mampir ke Batam,” ungkapnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, Kemenpar akan meningkatkan potensi pariwisata perbatasan (cross border tourism) di tahun 2019. Ini sebagai upaya mencapai target kunjungan 20 juta wisman dan 275 juta wisnus. Jika tahun ini pariwisata perbatasan diprediksi mampu menyumbang 18 persen dari total kunjungan wisman, tahun depan target dinaikkan menjadi 20 persen. Atau sekitar 3,4 juta dari total 20 juta target wisman.

“Batam memiliki kekuatan budaya dan ragam kuliner yang bisa di-create menjadi daya tarik. Upaya lain yang bisa dilakukan untuk menarik wisman adalah dngan menghadirkan event-event besar berskala nasional ataupun internasional,” tandasnya.

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini