Sukses

Bukit Siguntang, Situs Bersejarah di Palembang yang Terabaikan

Liputan6.com, Jakarta Bukit Siguntang salah satu petilasan Kerajaan Sriwijaya di Palembang ramai dibicarakan, setelah akun sosial media Ichwan Azhari, seorang warganet yang peduli dengan keberadaan situs bersejarah tersebut, mengunggah gambar kawasan Bukit Sigundang yang berantakan akibat sebuah proyek pembangunan.

Ichwan dalam unggahannya mengatakan, “Arca abad 7 Sriwijaya setinggi 277 cm Temuan Bukit Siguntang ini diikat, dimasukkan dalam peti, tergeletak lebih setahun. Menunggu proyek. Di museum di Eropa atau Singapura Arca seperti ini masuk di ruang paling prestisius.”

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tempat Ziarah

Sebenarnya bagaimana sejarah Bukit Siguntang, yang selama ini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah dan banyak dikunjungi wisman Malaysia dan Singapura ini? Merunut sejarah keberadaannya, nama Bukit Siguntang telah disebut dalam kitab sejarah raja-raja Melayu yang ditulis di Perlis, Malaysia.

Memiliki luas sekitar 12,8 hektar, bukit ini dahulu berada pada ketinggian 27 meter di atas permukaan laut. Lokasinya saat ini ada di Jalan Srijaya Negara, Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang.

Jika Anda berkunjung ke tempat ini jangan kaget jika masih menemukan makam-makam keturunan Kerajaan Sriwijaya yang dianggap keramat dan dipenuhi peziarah. Mulai dari makam Segentar Alam, Puteri Kembang Dadar, hingga makam Panglima Bagus Kuning.

Selain merupakan tempat pemakaman bagi para keturunan Kerajaan Sriwijaya, menurut catatan pengelola situs budaya ini, Bukit Siguntang sejak abad ke-7 telah menjadi tempat ibadah penganut Buddha. Arca Buddha setinggi 277 cm terbuat dari batu granit itulah yang menjadi buktinya.

 

3 dari 3 halaman

Benda Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Selain arca Buddha, ada benda-benda peninggalan sejarah lain yang ditemukan di kawasan ini, antara lain seperti pecahan-pecahan tembikar dan keramik peninggalan Dinasti Tang. Penemuan ini sekaligus membuktikan, selain menjadi pusat kegiatan agama Buddha, di sekitar kawasan ini juga diyakini terdapat pemukimam penduduk.

Untuk pelestarian dan edukasi, benda-benda sejarah yang ditemukan di kawasan ini, menurut pengelola, telah disimpan di berbagai museum di Palembang, antara lain Museum Balaputera Dewa dan Museum Sriwijaya yang ada di dalam kompleks Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.