Sukses

Wakatobi Wave 2017 Tampilkan Keindahan Budaya Wakatobi

Wakatobi Wave 2017, Suguhkan Paduan Wisata Bahari dan Budaya

Liputan6.com, Wakatobi Sudah memiliki rencana untuk menghabiskan waktu di akhir pekan ini? Jika belum, Wakatobi Wonderful Festival and Expo 2017 atau disingkat Wakatobi Wave 2017, yang akan berlangsung pada 11 hingga 13 November 2017, bisa jadi pilihan.

Selain bisa melihat keindahan bawah laut Wakatobi, kalian juga bisa menikmati suguhan budaya masyarakat Wakatobi. Festival ini akan menampilkan kebudayaan dari seluruh wilayah adat di Wakatobi.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi, Nadar, mengatakan bahwa pada peringatan puncak Wakatobi Wave Festival, akan disuguhkan Parade Budaya yang menampilkan berbagai atraksi budaya bahari. Parade ini merupakan yang terbesar dengan keterlibatan peserta sebanyak 1.000 orang masyarakat.

"Kegiatannya meliputi Prosesi Akbar Kariaa Wakatobi yang akan menampilkan Tamburu Liya, Tari Lengko, Barisan Tokoh Adat, Karnaval Kostum Pesisir, Parade Kendaraan Hias masing-masing Pulau (Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko), dan satu Mobil Hias Pesona Indonesia yang diikuti dengan kontingen budaya masing-masing Pulau se-Wakatobi," ujar Nadar.

Selain Parade Budaya, acara pembukaan juga akan ditambah dengan kemeriahaan penampilan Tarian Kolosal yang diperagakan oleh lebih dari 100 orang penari putra-putri muda Wakatobi. Kegiatan lainnya meliputi Simposium Internasional Pembangunan Maritim (12 November), Fun Dive (12 November), Hiburan Artis Ibukota (13 November), Expo Products Ekraf Pegelaran Budaya dan Pameran Foto (11-13 November), Business Gathering (12 November) dan Lomba panjat pinang di atas laut (13 November).

"Event ini diharapkan dapat semakin mengangkat potensi dan mempromosikan wisata di Wakatobi," ujarnya.

Tidak hanya acara-acara di atas, pengunjung juga akan disuguhkan dengan atraksi budaya laut yang menarik termasuk penyajian budaya agung Parade Karia'a. Parade ini menampilkan anak-anak yang mengenakan pakaian tradisional berwarna-warni dan anak perempuan yang mengenakan hiasan kepala dengan bunga dan aksesoris emas serta Tamburu Liya. Sebuah pawai suci yang heroik yang dilakukan oleh 15 Tetua terhormat dari Liya menggunakan tombak dan drum.

Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti, mengatakan bahwa Wakatobi Wave adalah salah satu cara untuk memperkenalkan Rangkaian kegiatan Festival berbasis keindahan Pulau Wakatobi pada dunia. Juga membuat model percepatan pembangunan daerah kepulauan dan daerah tertinggal dan meningkatkan kontribusi pariwisata Indonesia.

“Tujuan Wakatobi Wave sendiri tidak lain untuk mempromosikan Wakatobi sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia dengan target peningkatan arus kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara serta mendorong percepatan pembangunan dan pengembangan potensi sumberdaya kelautan dan pariwisata Indonesia,” ucapnya.

Wakatobi sendiri telah ditetapkan menjadi 10 destinasi prioritas pariwisata yang memiliki terumbu karang penghalang terbesar di Indonesia dan kedua di dunia setelah Great Barrier Reef di Australia. Di sana dapat ditemukan fringing, atol, dan terumbu penghalang selain menawarkan lebih dari 50 titik menyelam yang mudah dijangkau dari pulau-pulau besar.

Wakatobi adalah surga bagi spesies ikan besar dan kecil, taman bermain lumba-lumba, kura-kura, dan paus. Wakatobi dikatakan memiliki 942 spesies ikan dan 750 spesies terumbu karang dari total 850 koleksi dunia.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan bahwa atraksi wisata yang dimiliki oleh Wakatobi dianggap telah mendunia. Ia menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Wakatobi tak perlu khawatir dengan promosi pariwisata daerah.

"Positioning-nya Wakatobi sudah bagus. Menjadi obyek wisata high end," kata Arief.

Acara tersebut diharapkan mampu mendukung pencapaian kunjungan wisatawan mancanegara yang ditargetkan sebanyak 15 juta orang pada 2017. Selain itu, juga demi menggerakkan perekonomian masyarakat setempat karena pembelanjaan wisatawan yang langsung kepada masyarakat setempat.

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini