Sukses

Top 3 Islami: Doa Penarik Rezeki Tak Terduga dari Ustadz Adi Hidayat, Aqiqah atau Qurban Dulu Menurut Gus Baha

Pendakwah Ustadz Adi Hidayat (UAS) membagikan amalan doa agar kita memperoleh rezeki yang berkah. Atas kuasa Allah, rezeki tak terduga bisa datang dari mana

Liputan6.com, Jakarta - Rezeki merupakan kenikmaat, berkah, atau karunia yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya. Rezeki bersifat universal, seperti sifat Allah yang Rahman.

Sebagai seorang muslim tentu kita berharap memperoleh rezeki yang berkah. Soal sedikit dan banyak, itu relatif.

Selain upaya lahiriyah seorang muslim juga wajib berdoa sebagai upaya bathiniyah. Doa juga merupakan wujud pengakuan, bahwa apapun yang ada dan terjadi di dunia ini atas kuasa dan seizin Allah SWT.

Pendakwah Ustadz Adi Hidayat (UAS) membagikan amalan doa agar kita memperoleh rezeki yang berkah. Atas kuasa Allah, rezeki tak terduga bisa datang dari mana.

Ulasan mengenai amalan dari UAH ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Sabtu (20/4/2024).

Artikel kedua yang tak kalah menyita perhatian adalah penjelasan Gus Baha mengenai aqiqah atau Qurban terlebih dahulu.

Sementara, artikel ketiga yaitu Misteri sosok Ya'juj dan Ma'juj yang dikaitkan dengan Bangsa Tatar dan Mongol.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Ustadz Adi Hidayat Berikan Amalan untuk Mendapat Rezeki Tak Terduga, Dibaca saat Sholat Dhuha

Rezeki makhluk merupakan hak preogratif Allah. Tiap makhluk memiliki porsi rezeki dengan berbagai macamnya.

Berbeda dengan manusia yang memiliki akal dan budi. Ikhtiar menjadi kewajiban untuk menjemput rezeki.

Akan tetapi, tak semuanya sesuai dengan yang diinginkan. Terkadang ada aral yang bikin rezeki seret.

Kondisi akan lebih sulit jika seseorang itu terlilit utang atau kewajiban lain yang mesti ditunaikan dalam waktu dekat.

Soal ini, Ustadz Adi Hidayat (UAH) menegaskan, rezeki seseorang memang diatur oleh Allah SWT. Namun umat Islam dianjurkan untuk selalu berusaha dan berdoa.

Menrut UAH Selain upaya lahiriah, sebaiknya seorang muslim melakukan iktiar secara bathiniah dengan berdoa. Atas kuasa Allah, sangat mungkin seseorang bisa mendapatkan rezeki tak terduga.

Berikut adalah amalan yang dibagikan UAS.

Selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

2. Aqiqah atau Qurban, Mana yang Didahulukan? Ini Penjelasan Gus Baha

Lazimnya, anak yang lahir akan diaqiqahkan. Namun, karena berbagai kondisi, ada pula orang yang hingga dewasa belum aqiqah.

Sementara, saat dewasa dia sendiri sebenarnya sudah bisa membeli hewan yang setara dengan hewan aqiqah, misalnya kambing atau domba dewasa. Di sisi lain, dia juga hendak melakukan ibadah yang dianjurkan lainnya, yakni qurban.

Pertanyaan yang muncul kemudian, mana yang didahulukan, aqiqah atau qurban?

Pertanyaan ini sangat mungkin muncul karena ada sebagian yang berpandangan, apabila seseorang belum aqiqah maka dia tak boleh berkurban.

Soal ini, ulama ahli fiqih yang juga pakar tafsir Al-Qur'an, KH Ahmad Bahauddin Nursalim menjelaskan terang-benderang.

Gus Baha menjelaskan saat pengajian bersama dengan KH Quraisy Shihab di kanal YouTube Najwa Shihab, yang juga dipandu oleh Najwa Shihab.

Selengkapnya baca di sini

 

4 dari 4 halaman

3. Misteri Ya'juj Ma'juj yang Muncul Jelang Kiamat, Kenapa Dikaitkan dengan Bangsa Mongol?

Salah satu tanda kiamat adalah munculnya Ya'juj dan Ma'juj. Ya'juj dan Ma'juj disebut dalam sejumlah hadis, yang salah satunya menjadi rujukan tanda kiamat yang pasti dan memiliki derajat sahih.

Artinya, “Dari Hudzaifah bin Asid Al Ghifari berkata, Rasulullah SAW menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, ‘Apa yang kalian bicarakan?’ Kami menjawab, ‘Kami membicarakan kiamat.’ Ia bersabda, ‘Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka,” (Lihat Abul Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim An-Naisaburi, Al-Jāmi’us Ṣaḥīḥ, [Beirut, Dārul Afaq Al-Jadidah: tanpa tahun], juz VIII, halaman 178).

Penyebutan lainnya terkait dengan perilaku Ya'juj dan Ma'juj yang digambarkan berjumlah begitu banyak dan bahkan meminum habis Danau Thabariyah, Palestina (yang kini dikuasai Israel), menjelang datangnya kiamat.

Artinya: Dari An-Nuwas Rasulullah SAW bersabda, “Kemudian Allah SWT mengeluarkan Yajuj dan Majuj, mereka turun dengan cepat dari bukit-bukit yang tinggi. Setelah itu gerombolan atau barisan pertama dari mereka melewati Danau Thabariyah dan meminum habis semua air dalam danau tersebut. (HR Muslim, At-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah).

Para ulama bersepakat bahwa Ya'juj dan Ma'juj itu nyata dan bukanlah makhluk tunggal. Mereka bergerombol atau berkelompok, dengan jumlah yang begitu massif.

Kini Ya'juj dan Ma'juj diriwayatkan dikurung dalam tembok yang dibangun oleh Dzulqarnain, yang lantas disebut dengan Tembok Ya'juj dan Ma'juj. Kelak, sebelum kiamat, mereka akan keluar dan berbuat onar dan kerusakan di muka bumi.

Banyak yang bertanya, siapakah sosok Ya'juj dan Ma'juj, benarkah mereka bangsa Tatar dan Mongol?

Selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.