Sukses

Quraish Shihab: Beridulfitri Diharapkan Kita Kembali ke Asal Kejadian, Tanpa Dosa

Dengan beridulfitri kita kembali ke asal kejadian, kita harapkan kita suci, karena asal kejadian kita tanpa dosa. Dengan beridulfitri kita saling memaafkan dengan sesama sehingga kita berharap dosa kita antar sesama manusia hilang.

Liputan6.com, Jakarta Bismillahirrahmanirrahim, Alkhamdulillah puasa segera selesai, kita segera beridulfitri. Apa sebenarnya makna Idulfitri itu? Id kembali, fitr bermacam-macam penafsiran para pakar tentang arti fitr. Ada yang berkata asal kejadian. Memang kata fatara berarti menciptakan pertama kali. Apabila kita memahami idulfitri dalam arti ini, maka itu berarti dengan beridulfitri kita kembali ke asal kejadian.

Yang pertama, kita harapkan kita suci, karena asal kejadian kita tanpa dosa. Dengan beridulfitri kita saling memaafkan dengan sesama sehingga kita berharap dosa kita antar sesama manusia hilang.

Insya Allah setelah berpuasa Allah mengampuni dosa-dosa kita yang berhubungan dengan Allah swt. Kembali ke asal kejadian juga diartikan kembali memfungsikan organ - organ, alat - alat yang dianugerahkan Tuhan kepada kita sesuai dengan fungsinya yang sebenarnya.

Kita diciptakan memiliki mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, kaki untuk berjalan. Jangan gunakan mata untuk mendengar, telinga untuk melihat, karena bukan itu yang dimaksud Allah menciptakan hal - hal tersebut untuk kita. Jangan gunakan kaki untuk melangkah ke tempat - tempat buruk, karena kaki diciptakan Allah bukan untuk itu.

Bahkan lebih dari itu, integrasikanlah semua organ - organ, semua anugerah Tuhan dalam diri kita. Gabungkanlah akal dengan kalbu, sehingga akal tidak menjadi sombong. Dan gabungkan juga rasa atau kalbu dengan akal agar rasa tidak menyimpang.

Saudara pemirsa Mutiara Hati, teladanilah Allah dalam sifat Al-Ahadiyah dan As-Shamadiyyah, yang tercantum dalam suratul Ikhlas, Allah sifat - sifat-Nya menyatu sehingga kita pun diharapkan beridulfitri, sifat - sifat baik kita menyatu.

Kita memiliki integritas sehingga dengan demikian, semua organ, semua alat, semua anugerah yang telah Allah anugerahkan kepada kita terintegrasi sehingga kita menjadi manusia seutuhnya. Itulah peneladanan terhadap sifat Ahadiyah Tuhan.

Sifat Shamadiyyah itu diartikan sebagai tegak sesuatu yang kokoh tidak berpori - pori, sesuatu yang menjadi tujuan dan harapan. Oleh karena itu beridulfitri, jadilah tokoh yang tegar yang menjadikan rujukan orang - orang untuk mendapatkan solusi bagi problemanya.

Karena Allah, Shamad yang kita teladani itu. Dan Shamad juga berarti tidak berpori-pori. Karena itu kata ulama dengan As-Shamad, Allah menjelaskan bahwa, Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dia tidak makan dan tidak minum.

Bagi manusia yang meneladani sifat Shamadiyyah ini, dia tegar dan tidak mudah terpengaruh dengan ide - ide yang bertentangan dengan Tauhid. Demikian apabila kita meneladani Allah dalam sifat Shamad. Selanjutnya, fitrah juga berarti agama yang benar. Dan beragama yang benar itu adalah ketulusan.

Beragama yang benar itu adalah memberikan keselamatan dan kedamaian kepada orang lain, baik yang dikenal maupun tidak dikenal. Demikianlah pemirsa, sedikit makna dari beridulfitri. Mari kita beridulfitri dan saling mengucapkan minal aidzin wal faidzin, taqabballahu minna wa minkum taqabbal ya kariim. 

Â