Sukses

Golongan Ahli Ibadah yang Bangkrut di Hari Kiamat dalam Hadis Nabi, Naudzubillah!

Amal ibadah selama hidup di dunia menjadi modal utama pada hari kiamat. Namun apa artinya jika ibadah yang telah dilakukan di dunia akhirnya sia-sia ketika hari kiamat.

Liputan6.com, Jakarta - Amal ibadah selama hidup di dunia menjadi modal utama pada hari kiamat. Namun apa artinya jika ibadah yang telah dilakukan di dunia akhirnya sia-sia ketika hari kiamat.

Ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya menerangkan suatu hadis nabi bahwa pada hari kiamat nanti akan ada ahli ibadah yang rajin melaksanakan salat, puasa, dan ibadah lainnya. Akan tetapi, dia tidak menemukan amalan yang pernah dikerjakannya.

“Disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam suatu hadis shahih yang diriwayatkan Imam Muslim. Nabi Muhammad bertanya, tahukah kamu siapakah orang bangkrut?” kata Buya Yahya mengutip hadis nabi seperti dinukil dari tayangan YouTube Al Bahjah TV, Selasa (28/3/2/2023).

Para sahabat kemudian menjawab pertanyaan Rasulullah SAW bahwa orang yang bangkrut adalah orang yang berdagang tapi tidak mendapatkan untung, dagangannya malah hilang. Dia tidak punya dirham dan harta apapun.

Namun, bukan itu orang bangkrut yang dimaksud Rasulullah SAW. Orang yang bangkrut dari umatnya adalah orang yang datang di hari kiamat dengan memiliki amalan puasa, zakat, salat, dan ibadah yang lain. Akan tetapi, dia datang di hari kiamat dengan kondisi pernah memukul orang lain, mengambil harta orang lain, dan memaki orang lain.

“Sehingga orang yang dizalimi itu akan diberi dari kebaikannya dari orang ahli ibadah. Anggap saja ustaz, kiai. Ahli ibadah itu diambil kebaikannya, diberikan kepada orang yang dizalimi.Semua orang yang dizalimi itu akan diberi kebaikan orang yang katanya ahli ibadah tadi,” kata Buya Yahya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengambil Kejelekan dari Orang yang Dizalimi

Tidak hanya kebaikannya terkuras, tapi orang yang katanya ahli ibadah itu juga mengambil kejelekan dari orang yang pernah dizalimi. Kemudian ditumpangkan kepadanya.

“Orang yang dizalimi kan punya dosa, diambil dosanya, diberikan kepada orang yang berbuat zalim. Sehingga orang yang katanya ahli ibadah itu masuk neraka. Subhanallah,” tutur Buya Yahya.

“Ini yang perlu kita renungi. Hei ahli ibadah. Hei ahli sujud. Hel ahli umrah, ahli haji. Ketahuilah bahwa ada tanggung jawab dengan sesama manusia jika Anda lupa dan lalai. Ketahuilah amal baik Anda akan hilang begitu saja,” pesan Buya Yahya.

Adapun redaksi lengkap hadis nabi mengenai orang yang bangkrut di hari kiamat ini adalah sebagai berikut.

قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَدْرُوْنَ مَاالْمُفْلِسُ؟ قَالُوا اَلْمُفْلِسُ فِيْنَا مَنْ لاَدِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِى يَأْْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِى قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ هِ فَإِنْ فُنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَ مَا عَلَيْهِ أُخِذَا مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى النَّارِ

Rasulullah bersabda: “Tahukah kamu, siapakah yang dinamakan muflis (orang yang bangkrut)?”. Sahabat menjawab: “Orang yang bangkrut menurut kami ialah orang yang tidak punya dirham (uang) dan tidak pula punya harta benda”. Sabda Nabi: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku datang dihari kiamat membawa salat, puasa dan zakat. Dia datang pernah mencaci orang ini, menuduh (mencemarkan nama baik) orang ini, memakan (dengan tidak menurut jalan yang halal) akan harta orang ini, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang ini. Maka kepada orang tempat dia bersalah itu diberikan pula amal baiknya. Dan kepada orang ini diberikan pula amal baiknya. Apabila amal baiknya telah habis sebelum hutangnya lunas, maka, diambil kesalahan orang itu tadi lalu dilemparkan kepadanya, sesudah itu dia dilemparkan ke neraka." (HR. Muslim).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.