Sukses

Meniup Terompet Tahun Baru Memancing Sangkakala Kiamat Malaikat Israfil? Ini Kata Buya Yahya

Perayaan tahun baru tidak terlepas dari tradisi meniup terompet. Kebiasaan ini sudah menjamur setiap tahunnya khususnya di Indonesia.

Liputan6.com, Bogor - Perayaan tahun baru tidak terlepas dari tradisi meniup terompet. Kebiasaan ini sudah menjamur setiap tahunnya khususnya di Indonesia. 

Seorang jemaah Al Bahjah menanyakan perihal hukum terompet dalam Islam. Ia juga mengonfirmasi terkait meniup terompet yang bisa memancing Malaikat Israfil meniup sangkakala.

“Saya kan pernah mendengar bahwa ada imbauan untuk seorang mukmin tidak meniupkan terompet, sedangkan kita tahu di tahun baru itu biasanya kita merayakannya dengan meniup terompet. Islam sendiri itu hukumnya seperti apa? Apakah benar dengan terompet itu sama dengan memancing sangkakala?” tanyanya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Selasa (27/12/2022).

Menjawab pertanyaan itu, Buya Yahya menegaskan bahwa meniup terompet adalah kebiasaan dalam perayaan tahun baru. Ini kasusnya berbeda dengan Malaikat Israfil yang meniup sangkakala.

“Anda bukan Malaikat Israfil yang meniup terompet ya. Jadi, itu (meniup sangkakala) spesial malaikat,” ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hukum Meniup Terompet

Buya Yahya menerangkan, tidak ada masalah orang meniup terompet. Hanya saja, dalam Islam juga agama lain ada rambu-rambu yang membuat tidak dianjurkan dilakukan. Hal ini harus diperhatikan oleh seorang muslim, mengingat meniup terompet bukan budaya Islam.

“Jika ada sebuah budaya yang bukan dalam Islam dan itu menjadikan ciri khas keadaan atau budaya yang menurut islam tidak sesuai, maka kita tidak boleh meniru, termasuk (budaya) apa saja,” jelasnya.

“Budaya terompet di tahun baru kalau itu bukan budaya kaum muslimin maka kita tidak boleh ikut-ikutan. Jadi, tidak boleh kita mengikuti, bukan karena masalah Malaikat Israfil meniup terompet, bukan. Akan tetapi, karena kita tidak boleh menyerupai satu kaum, seperti itu,” Buya Yahya menjelaskan lagi.

Meski bukan budaya Islam, Buya Yahya mengimbau untuk tidak saling mencaci maki ketika ada orang yang meniup terompet, khususnya mereka yang bukan muslim.

“Kalau saya melarang anak kaum muslim jangan kau tiup terompet karena itu bukan kebiasaan kaum muslimin. Tapi kalau kita mengatakan terompet gini gini gini dengan cara mencaci maki, tidak diizinkan dalam islam. Sebab, orang punya cara beribadah masing-masing sesuai dengan agamanya,” kata Buya Yahya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.